Harap Maklum Kalau Penerbangan dari dan ke Bali 'Delay'

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan tingkat keterlambatan (delay) penerbangan dari dan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, tempat penyelenggaraan KTT G20, di bawah 45 menit.

Tetapi Kemenhub memastikan penerbangan reguler, baik domestik maupun internasional, berjalan baik dengan slot yang sudah diatur pada masa penyelenggaraan G20 tanpa ada pembatalan atau pengalihan.

"Dilaporkan tingkat keterlambatan (delay) di bawah 45 menit dan maskapai penerbangan telah melakukan penanganan dengan menyediakan makanan ringan sebagai kompensasi," tutur Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, dilansir Antara, Senin (14/11).

Menurut Adita, keterlambatan penerbangan reguler terjadi karena pengaturan flow (holding), saat kedatangan pesawat VVIP.

Hal itu merupakan bagian dari prosedur penanganan untuk memastikan kelancaran penerbangan VVIP dan reguler, serta agar terpenuhinya aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.

Diketahui, sejumlah pemimpin negara G20 dan tamu undangan tiba sejak Minggu (13/11). Salah satunya, pesawat kepresidenan AS Air Force One yang membawa Presiden Joe Biden telah tiba pada pukul 21.46 WITA.

Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi juga menyambut Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard Casaubon yang tiba pukul 19.49 WITA menggunakan penerbangan Qatar Airways.

Kemudian, berdasarkan informasi Direktorat Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara, pesawat VVIP dan reguler para tamu negara yang tiba hingga tadi malam, yakni Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada pukul 00.16 WITA dini hari menggunakan pesawat kepresidenan.

Lalu, Perdana Menteri Fiji Ratu Inoke Kubuabola yang tiba pukul 23.47 WITA menggunakan Qantas Airways. Selanjutnya, Presiden Korea Yoon Suk-yeol tiba pukul 22.27 WITA menggunakan pesawat Emirates.

Adita menyampaikan pada hari ini masih akan ada sejumlah pemimpin dan tamu negara yang akan mendarat di Bandara Bali. Antara lain, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.

Selanjutnya, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Menteri Luar Negeri Brasil Carlos Alberto Franco Franca, dan Menteri Luar Negeri Suriname Albert E Ramdin.

Kemenhub telah berkoordinasi dengan pengelola bandara dan maskapai untuk mempersiapkan penanganan terhadap pengguna jasa penerbangan, seperti permintaan perubahan jadwal (reschedule) hingga pengembalian dana (refund) tiket pesawat.

[Gambas:Video CNN]