IHSG Diproyeksi Loyo di Tengah Gejolak Harga Komoditas

CNN Indonesia
Selasa, 15 Nov 2022 06:12 WIB
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Selasa (15/11). Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan Selasa (15/11). Pelemahan itu dipicu oleh gejolak harga komoditas dan nilai tukar rupiah yang lesu.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengungkapkan pergerakan investor akan bergantung pada rilis data neraca perdagangan di dalam negeri dan indeks harga produsen (PPI) di Amerika Serikat.

"IHSG diprediksi melemah. Candlestick membentuk long black body dan dengan volume yang cukup tinggi mengindikasikan potensi pelemahan," kata Dennies dikutip dari riset hariannya.

Ia memprediksi indeks saham akan bergerak dalam rentang support 7.022 dan resistance 7.094

Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menilai pergerakan IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar. Kendati demikian, ia melihat peluang tekanan yang masih cukup besar.

"Pergerakan IHSG pada hari ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan yang disinyalir akan berada dalam kondisi stabil," katanya.

Ia memprediksi indeks saham bakal bergerak di rentang support 6.954 dan resistance 7.141.

"Potensi gejolak terhadap harga komoditas dan nilai tukar rupiah akan dapat memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG dalam beberapa waktu mendatang, sehingga hari ini IHSG berpotensi menguat," sambung William.

Untuk saham pilihan, William merekomendasikan UNVR, AALI, TBIG, INDF, ASRI, BSDE, HMSP, dan LSIP.

IHSG ambruk ke level 7.019 pada awal pekan ini. Indeks saham melemah 69,81 poin atau minus 0,98 persen dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp12,31 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,37 miliar saham.

Pada penutupan kali ini, 235 saham menguat, 295 terkoreksi, dan 179 lainnya stagnan. Terpantau, sembilan dari sebelas indeks sektoral kompak melemah, dipimpin oleh sektor teknologi di angka 2,31 persen.



(cfd/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK