Presiden Jokowi mengatakan Dana Moneter Internasional (IMF) menyediakan anggaran US$81,6 miliar atau Rp1.272,57 triliun (asumsi kurs Rp15.595 per dolar AS) untuk membantu negara miskin yang memiliki masalah keuangan dan menghadapi krisis.
Dana itu disebut sebagai special drawing rights (SDRs). Ini adalah dana sukarela yang dikumpulkan IMF dan diberikan kepada negara miskin sebagai hibah untuk bisa bangkit di tengah ancaman resesi.
"Pembentukan dan operasionalisasi resilience and sustainability trust di bawah IMF US$81,6 miliar untuk negara yang menghadapi krisis," ujar Jokowi di BICC Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi, para pemimpin G20 menyepakati ikut bergabung dan membantu IMF untuk mengumpulkan lebih banyak dana sukarela tersebut. Tujuannya, meminimalisir negara miskin atau yang terganggu masalah keuangan masuk ke jurang resesi.
"Jadi itu salah satu hasil konkrit yang telah dihasilkan," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memang menyampaikan pemerintah dalam pelaksanaan Presidensi G20 mendorong negara lain mendukung langkah IMF dalam menolong negara miskin.
Hal tersebut juga menjadi pembicaraan Presiden Jokowi dan delegasi IMF yang dipimpin oleh Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva saat hadir di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Juli lalu.
"Ibu Kristalina tadi menyampaikan bahwa IMF akan melakukan langkah untuk bisa membantu negara-negara miskin tersebut yang akan menghadapi kondisi yang luar biasa berat," kata Sri Mulyani kala itu.