Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan anggota G20 berkomitmen untuk membantu negara yang paling rentan dengan kekacauan dan ketidakstabilan ekonomi global saat ini.
Hal itu ia sampaikan usai puncak KTT G20 di Nusa Dua, Bali Rabu (16/11) ini.
Selain itu, negara G20 juga disebut berkomitmen mengurangi ketergantungan terhadap energi Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Pada KTT ini, mitra G20 bersatu untuk memperkuat fondasi ekonomi internasional kita, membuat komitmen ambisius untuk membantu yang paling rentan, mengurangi ketergantungan global pada bahan bakar fosil Rusia demi alternatif yang lebih hijau dan lebih aman," ujar Sunak dalam konferensi pers, Rabu (16/11).
Sunak menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengancam kondisi global atas keputusannya menginvasi Ukraina. Pasalnya, invasi telah mengganggu dan menghentikan pasokan biji-bijian Ukraina.
"Ancaman terus-menerus terhadap keamanan kita dan situasi ekonomi global telah didorong oleh tindakan satu orang yang tidak bersedia hadir di KTT (G20) ini, Vladimir Putin," katanya dalam konferensi pers di Bali, Rabu (16/11).
Sunak mengatakan perang Rusia-Ukraina telah membuat rumah tangga seluruh dunia terpukul oleh kenaikan harga di tengah upaya bangkit dari pandemi covid-19.
Sunak mengatakan jika perang Rusia-Ukraina terus berlangsung, ekonomi global akan semakin hancur. Ia menambahkan saat ini saja dua per tiga dari negara G20 telah mengalami inflasi lebih dari 7 persen.
IMF katanya, juga telah memperkirakan sepertiga dari ekonomi dunia akan mengalami resesi tahun ini atau tahun depan.
"Guncangan susulan ekonomi dari pengabaian kasual Putin terhadap kehidupan manusia akan menyebar ke seluruh dunia di tahun-tahun mendatang," ujarnya.