Ratusan karyawan Twitter diperkirakan akan meninggalkan perusahaan media sosial tersebut usai ultimatum dari pemilik baru, Elon Musk, yang meminta karyawan kerja ekstra keras atau pergi.
Mengutip CNA, Jumat (18/11), dalam jajak pendapat di aplikasi tempat kerja Blind, yang memverifikasi karyawan melalui email kantor, sebagian karyawan mengambil opsi keluar dari pada harus bekerja ekstra keras.
Dari total yang mengikuti survei, seperempat mengatakan enggan dan hanya 7 persen yang mengklik untuk tinggal di perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Musk bertemu dengan beberapa karyawan top untuk mencoba dan meyakinkan mereka untuk tetap tinggal.
Meskipun tidak jelas berapa banyak karyawan yang memilih untuk tetap tinggal, angka tersebut menyoroti keengganan beberapa staf untuk tetap berada di perusahaan tempat Musk buru-buru memecat setengah karyawannya termasuk manajemen atas, dan dengan kejam mengubah budaya untuk menekankan jam kerja yang panjang dan waktu yang lama.
Perusahaan memberi tahu karyawan mereka akan menutup kantornya dan memotong akses lencana hingga Senin depan pada (21/11). Seorang sumber mengatakan petugas keamanan mulai mengusir karyawan dari kantor pada Kamis malam, kata satu sumber.
Twitter, yang kehilangan banyak anggota tim komunikasinya, tidak menanggapi permintaan komentar. Dalam obrolan pribadi di Signal dengan sekitar 50 staf Twitter, hampir 40 orang memutuskan untuk keluar.
Selain itu, di grup Slack pribadi untuk karyawan dan mantan karyawan Twitter, sekitar 360 orang bergabung dengan saluran baru berjudul 'PHK sukarela'.
Jajak pendapat terpisah di aplikasi Blind meminta staf untuk memperkirakan berapa persen orang yang akan meninggalkan Twitter berdasarkan persepsi mereka. Lebih dari separuh responden memperkirakan setidaknya 50 persen karyawan akan keluar.
Lihat Juga : |
Hati biru dan emoji salut membanjiri Twitter dan ruang obrolan internalnya pada hari Kamis, untuk kedua kalinya dalam dua minggu saat karyawan Twitter mengucapkan selamat tinggal.
Pada pukul 18.00 waktu Bagian Timur (11.00 GMT), lebih dari dua lusin karyawan Twitter di seluruh Amerika Serikat dan Eropa telah mengumumkan pengunduran diri mereka di postingan Twitter publik yang ditinjau oleh Reuters, meskipun setiap pengunduran diri tidak dapat diverifikasi secara independen.
Sebelumnya, Musk telah mengirim email kepada karyawan Twitter. Dalam email tersebut ia mengatakan, "ke depan, untuk membangun terobosan Twitter 2.0 dan berhasil di dunia yang semakin kompetitif, kita harus sangat keras."