Kemendag Angkat Suara soal Tahu Bakal Lenyap di Jakarta

CNN Indonesia
Selasa, 06 Des 2022 19:29 WIB
Kemendag mengaku telah melaksanakan program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe.
Kemendag mengaku telah melaksanakan program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perdagangan (Kemendag) angkat suara soal kelangkaan tahu di pasar-pasar Jakarta dan sekitarnya, karena para pedagang tidak lagi menjual tahu beberapa hari terakhir.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan mengatakan pemerintah terus memantau ketersediaan pasokan dan kestabilan harga kedelai sejak awal tahun ini.

Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan telah melaksanakan program Bantuan Penggantian Selisih Harga Pembelian Kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe sebesar Rp1.000 per kilogram (kg) melalui penugasan kepada Bulog.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bulog ditugaskan untuk melakukan pengadaan dan penyaluran kedelai melalui Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) sejak April-Juli 2022 dan diperpanjang hingga akhir Desember 2022," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/12).

Kemendag juga telah berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga teknis lainnya serta pemerintah daerah (pemda) dalam memperluas dan meratakan cakupan perpanjangan program tersebut dengan memfasilitasi pengrajin tahu dan tempe di setiap wilayah untuk menghubungi koperasi produsen tempe tahu Indonesia (KOPTI).

Selain itu, Kopti yang berada di luar Gakoptindo juga dapat bergabung dan turut menikmati manfaat program pemberian bantuan kedelai.

Sementara, pemda disebut telah melakukan upaya pencegahan inflasi, seperti operasi pasar dan pasar murah di wilayah masing-masing.

"Untuk itu, perajin tahu dan tempe dapat mengoptimalkan bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah agar dapat tetap menjalankan kegiatan usaha memproduksi tahu dan tempe," ungkapnya.

Penjual olahan kedelai di pasar Jakarta maupun Depok hanya menjual tempe sejak Senin (5/12). Hal ini terjadi karena paguyuban penjual tahu se-Jabodetabek dan Banten melakukan demo.

"Tahu gak ada, dua hari demo (dari Senin). Sekarang ada demo paguyuban penjual tahu se-Jabodetabek dan Banten. Mogok, semua setop produksi, jadi sama sekali (tahu) gak ada," kata Ipang, penjual tahu dan tempe di PD Pasar Jaya Pasar Minggu kepada CNNIndonesia.com, Selasa (6/12).

Menurutnya, demo dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada para pembeli bahwa harga tahu bakal naik. Ia mengatakan kecil kemungkinan mengharapkan penurunan harga kedelai dari pemerintah.

Aksi mogok produksi ini dijadwalkan selesai pada Rabu (7/12) dan bakal dibarengi dengan kenaikan harga tahu sebesar Rp500 per bungkus.

Di lain sisi, Dwi selaku penjual tahu tempe di Pasar Minggu masih menjajakan stok tahu yang dimilikinya dengan harga melejit hingga Rp10 ribu per bungkus. Namun, ia tidak menampik ada aksi mogok produksi sejak Senin (5/12).

"Tahu Rp10 ribu per bungkus. Lagi gak ada stok, pada demo. Tadinya Rp7.000- Rp8.000 per bungkus. Kalau tempe masih Rp6.000," jelasnya.

Di Pasar Kemiri Muka, Depok, Jawa Barat, tahu juga tak dijual. Para penjual kompak mengatakan bahwa ada demo atau mogok produksi dari paguyuban penjual tahu.

Yuni selaku penjual tahu dan tempe di Pasar Kemiri Muka menambahkan ada kenaikan harga tahu dalam beberapa hari mendatang. Pasalnya, langkah produsen untuk mengecilkan ukuran tahu dianggap sudah tidak mempan.

"Tahu gak ada, kosong sudah dua hari. Harganya mau naik. Kalau tahu kan sistemnya bos, anak buahnya harus banyak. Bakal ada lagi Kamis (8/12), naik langsung harganya," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(fby/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER