PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menegaskan kereta yang anjlok di proyek kereta cepat bukan bagian rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
"Kereta yang keluar jalur bukanlah rangkaian kereta cepat, tetapi rangkaian kereta kerja berupa lokomotif kerja dan mesin pemasangan rel," tegas Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry kepada CNNIndonesia.com, Senin (19/12).
Rahadian merinci kejadian tersebut terjadi pada Minggu (18/12) sekitar pukul 17.00 WIB di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT KCIC telah melakukan koordinasi bersama pihak terkait untuk menangani kejadian ini. Rahadian menegaskan perusahaan mendukung penuh proses investigasi yang dilakukan pihak berwenang.
Meski ada kereta kerja yang anjlok, Rahadian menyebut proses pembangunan di area kerja kereta cepat saat ini tetap berjalan.
"Pembangunan stasiun dan pemasangan subsistem perkeretaapian di area KCJB tetap dilakukan sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan, termasuk pemasangan rel tanpa balas," jelasnya.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi telah memastikan bahwa kereta yang anjlok menimpa lokomotif kerja atau perlengkapan pemasangan rel yang menggunakan balas.
Balas atau ballast adalah lapisan kerikil untuk fondasi jalur rel dan berfungsi sebagai drainase. Sehingga proyek pengerjaan kereta cepat bakal tetap dilanjut untuk menyelesaikan pemasangan rel tanpa balas.
Di media sosial sempat beredar video yang menunjukkan situasi lokasi insiden kereta teknis anjlok. Dalam video tersebut, tampak kereta berwarna hijau keluar dari jalur seharusnya.