Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan cadangan bauksit Indonesia sangat besar, bahkan bisa bertahan untuk 100 tahun ke depan.
Menurut Airlangga, saat ini cadangan bauksit Indonesia mencapai 3,2 miliar ton. Ini menjadikan cadangan bauksit dalam negeri terbesar keenam di dunia.
"Ketahanan daripada bauksit kita antara 90 tahun sampai 100 tahun, masih cukup reserve yang ada," kata Airlangga di Istana Negara, Rabu (21/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Data ini, kata Airlangga, menekankan larangan ekspor bijih bauksit yang baru saja diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan karena cadangan Indonesia yang tipis, melainkan untuk meningkatkan industri olahan sumber daya alam dalam negeri.
Ia menyebutkan industri pengolahan bauksit dalam negeri juga sudah sangat siap. Setidaknya, saat ini sudah ada empat fasilitas pemurnian bauksit yang masih bisa digunakan dengan kapasitas sebesar 4,3 juta ton.
"Selain itu pemurnian bauksit dalam tahap pembangunan itu kapasitas inputnya adalah 27,41 juta ton dan kapasitas produksinya 4,98 juta ton atau mendekati 5 juta ton," imbuhnya.
Lebih lanjut, bijih bauksit yang tak diimpor ini akan diolah dan masuk ke alumina. Setelah itu, akan menjadi aluminium atau pemurnian aluminium ingot.
"Dari situ akan turun keturunannya dalam bentuk batangan atau dalam bentuk flat. Tentu nanti akan turun lagi dalam bentuk industri yang sekarang sudah punya ekosistem yaitu industri permesinan industri konstruksi," pungkasnya.