Tiket KA Masih Banyak Meski Penumpang Naik 27 Persen Jelang Nataru
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah penumpang kereta api saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tumbuh 27 persen. Namun, tiket kereta api masih banyak yang belum terjual.
"Di masa Nataru yang akan memenuhi satu pergerakan, (penumpang) kereta api ini akan tumbuh 27 persen. Artinya dari tahun lalu lebih banyak," kata Budi saat menghadiri Apel Gelar Pasukan Angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 PT Kereta Api (KAI) (Persero), Kamis (22/12).
Budi meminta kepada jajaran direksi KAI agar angkutan-angkutan yang ada bisa produktif, bahkan dengan armada kereta api (KA) tambahan.
Lihat Juga : |
Ia juga menegaskan menerima arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menugaskannya dalam rapat terbatas (Ratas) agar melayani kegiatan Nataru dengan baik dan tetap menjaga protokol kesehatan.
"Kami menganalisis bahwa jumlah dari penumpang KAI naik 27 persen. Kami tahu jumlah penambahan dari rangkaian mungkin tidak sebesar itu dan itu bisa dicapai apabila kami meningkatkan produktivitas," jelas Menhub Budi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan tiket kereta api untuk Nataru masih tersedia cukup banyak meski diprediksi ada lonjakan penumpang.
"KAI selama 18 hari masa angkutan Nataru menyediakan 5,6 juta tiket dan sampai hari ini sudah terjual 916 ribu tiket untuk KA jarak jauh atau sekitar 39-40 persen," ungkap Didiek.
Lihat Juga : |
Ia mengimbau kepada pelanggan untuk merencanakan perjalanan dengan baik. Didiek memastikan ketersediaan tiket masih cukup banyak untuk menyambut Nataru.
Sebelumnya, Didiek mengatakan PT KAI bakal menambah 51 perjalanan kereta api (KA) jarak jauh per hari untuk periode libur Nataru.
"Kemudian, pada 2022 untuk Nataru, PT KAI menyiapkan penambahan perjalanan kira-kira 51 perjalanan setiap hari," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/12).
Ia mengatakan dengan penambahan tersebut membuat total perjalanan KA Nataru menjadi 484 KA per hari. Angka ini baru 95 persen jika dibandingkan dengan jumlah perjalanan KA pada Nataru 2019.