Pemerintah Perpanjang Kontrak BP di Blok Tangguh sampai 2055

Pemerintah resmi memperpanjang kontrak perusahaan minyak dan gas (migas) asal Inggris, BP, di Blok Tangguh, Papua Barat, selama 20 tahun atau hingga 2055.

Kesepakatan perpanjangan kontrak kerja sama (KKS) ditandatangani langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan BP Regional President Asia Pacific Kathy Wu.

Arifin mengatakan perpanjangan ini akan berdampak pada pemenuhan kebutuhan gas di dalam negeri. Selain itu, potensi gas di kilang Tangguh tersebut masih banyak.

"Kalau yang eksisting ini kan sampai 2035, tapi yang 2035 itu itu enggak cukup untuk bisa memenuhi kebutuhan produksi 3 train, dan masih ada potensi yang besar di sana. Kalau ini sempat terpotong, itu terlambatnya akan sekian tahun kita kehilangan apa, opportunity. Nah ini, makanya kita kan perlu gas jangka panjang," ujarnya di kantor Kementerian ESDM, Jumat (23/12).

Dalam kesepakatan ini, Kontrak Kerja Sama (KKS) Tangguh yang diperpanjang terdiri atas KKS Berau, Muturi dan Wiriagar yang harusnya akan berakhir di 2035 dan menjadi 2055 setelah diperpanjang.

BP Executive Vice President Gas & Low Carbon Energy Anja-Isabel Dotzenrath menambahkan perpanjangan ini mencerminkan komitmen jangka panjang BP terhadap Indonesia.

"Hal ini memberikan kami kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan luar biasa yang tim kami di Indonesia telah lakukan selama ini bersama dengan para mitra kami dan dengan dukungan kuat dari pemerintah untuk menghasilkan gas alam dari Tangguh secara andal dan aman untuk Indonesia, dan pasar-pasar lainnya," kata dia.

"Perpanjangan ini membantu membuka peluang- peluang baru bagi masa depan Tangguh," imbuh Anja.

[Gambas:Video CNN]