Setidaknya lima penerbangan domestik dan internasional dari serta ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali terganggu akibat angin kencang mencapai 38 knots pada Senin (2/1).
General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, mengatakan lima penerbangan terdampak itu terdiri dari tiga pesawat rute Cengkareng (CGK), satu penerbangan dari Hanoi, dan satu lagi dari Surabaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu penerbangan kembali ke bandara asal, dua penerbangan dialihkan ke bandara lain, dan dua penerbangan bersifat holding di ruang udara Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," ujar Handy melalui keterangan pada Senin.
"Yang RTB (Return to Base) dari Surabaya, divert (dialihkan) dari Hanoi dan Cengkareng ke Lombok Praya, dan dua lagi hanya holding," paparnya menambahkan.
Meski begitu, Handy memastikan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih beroperasi normal. Namun, berdasarkan pantauannya, beberapa penerbangan masih menunggu cuaca membaik.
"Iya itu untuk menjamin keselamatan penerbangan," kata Handy.
Selain jadwal penerbangan terganggu, cuaca buruk juga menyebabkan sejumlah plafon atap Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai lepas.
"Atas kejadian angin kencang tersebut selain penerbangan juga terjadi kerusakan, khususnya beberapa plafon lepas. Angin sangat kencang hingga 38 knots," kata Handy.
"Saat ini area-area tersebut sudah dilakukan pembersihan. Tidak ada korban atas kejadian ini," terang eks Corporate Secretary AP I itu menambahkan.
Sementara itu, merujuk pada peringatan dini cuaca wilayah Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Kelas I I Gusti Ngurah Rai, diperkirakan terjadi hujan sedang hingga lebat dan angin kencang pada Senin.
Baca selengkapnya di sini.
(rds)