Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan, Smelter baru di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur siap dioperasikan pada Mei 2024.
Demikian disampaikan Tony Wenas saat meninjau pembangunan proyek Smelter Manyar ini. Smelter dengan pengolahan konsentrat mencapai 1,7 juta ton ini 100 persen dimiliki PTFI.
"Rencana konstruksi fisik dan peralatan vital pada akhir 2023 ini. Diharapkan bulan Mei 2024 sudah bisa start produksi," kata Tony kepada awak media dikutip Sabtu (14/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tony menyampaikan, anggaran proyek ini senilai US$3 miliar atau setara Rp45 triliun. Sampai saat ini kemajuan proyek sudah mencapai 51,7 persen.
"Nilai investasinya US$ 3 miliar atau Rp45 triliun dan prosesnya sampai saat ini sudah 51,7 persen dan sudah menghabiskan US$1,6 miliar," ujarnya.
Tony melanjutkan, apabila Smelter ini sudah beroperasi maka semua hasil tambang PT Freeport yakni konsentratnya akan dimurnikan di dalam negeri.
"Smelter baru ini akan menjadi smelter tembaga design single line terbesar di dunia," ujar Tony.
Adapun Smelter Manyar dirancang untuk pengolahan konsentrat tembaga sebesar dua juta ton per tahun. Hal ini menjadikan sebagai tempat pengolahan tembaga terbesar di dunia.
Smelter Manyar nantinya akan memproduksi katoda tembaga sebesar 550 ribu ton per tahun. Smelter tersebut juga dilengkapi dengan pemurnian emas dan perak.
Saat ini, fasilitas smelter PTFI ditunjang dengan kehadiran dua pelabuhan, satu di antaranya khusus untuk operasional smelter. Untuk menyelesaikan proyek tersebut, PTFI memperkirakan investasi yang dibutuhkan sebesar US$3 miliar atau setara Rp45 triliun.
Sekedar diketahui JIIPE merupakan kawasan seluas 3.000 hektar. Smelter PTFI menempati wilayah seluas 100 hektar.
(inh)