CEO Twitter Elon Musk kembali tersandung masalah. Kali ini Musk harus menghadapi persidangan gara-gara cuitan di akun Twitter pribadinya terkait investasi.
Sebenarnya itu cuitan lama empat tahun lalu. Pada 7 Agustus 2018, Musk berkicau soal saham Tesla yang bakal tembus US$420 per lembar. Masalahnya, ia menulis "funding secured" yang seakan menjamin hal tersebut.
Mengutip CNN Business, saham Tesla bahkan tak pernah menyentuh US$420 per lembar seperti yang dijanjikan Musk. Capaian tertingginya hanya US$387,46 per lembar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Setelah cuitan secured funding tersebut, harga saham Tesla malah turun ke US$344 per bulan, lalu merosot lagi ke harga US$263,24 per lembar sebulan kemudian.
Hal itu membuktikan investasi di Tesla sebenarnya kurang aman atau tak semanis cuitan Musk. Cuitan tersebut juga mendorong munculnya gugatan dari pemegang saham Tesla, yang baru saja mencapai persidangan setelah lebih dari empat tahun.
Tweet Musk juga memicu gugatan perdata oleh Securities and Exchange Commission, selaku agen federal yang bertugas melindungi investor. Mereka meminta eksekutif perusahaan untuk mengatakan yang sebenarnya.
Niat awalnya gugatan perdata ini menumbangkan Musk dari posisi CEO Tesla, lalu pihak yang bersengketa akhirnya sepakat Musk dan Tesla masing-masing setuju membayar denda US$20 juta.
Sejak saat itu, setiap cuitan Musk dengan informasi material tentang Tesla harus ditinjau terlebih dahulu oleh eksekutif perusahaan lainnya.
Musk kemudian mengatakan dia hanya sepakat lantaran melanjutkan kasus hanya akan mengakibatkan bank memotong dana yang dibutuhkan Tesla untuk bertahan, yang kemudian malah kehilangan uang dan menghadapi krisis.
Soal kasus cuitan secured funding, Hakim Federal Edward Chen mengatakan dalam putusan April lalu bahwa hakim melihat cuitan lama Musk tersebut tidak akurat dan menyesatkan. Ia juga menolak permintaan CEO Tesla itu dan terdakwa lain agar kasus dihentikan sebelum persidangan.
Pekan lalu, Hakim Chen juga memutuskan menentang mosi Musk dan terdakwa lainnya agar kasus tersebut dipindahkan ke Texas, lokasi kantor pusat Tesla, bukan di pengadilan San Francisco.
"Seorang calon anggota panel juri berpendapat Musk menggunakan Twitter secara tidak tepat atau tidak jujur, tidak mungkin lepas dari bias penilaiannya terhadap bukti dalam kasus ini dan memberikan putusan yang tidak memihak," dalih pengacara Musk yang ingin memindahkan persidangan ke Texas.
Pengacara Musk mengatakan survei terhadap 200 calon juri menemukan 116 orang di antaranya sudah memiliki pendapat negatif tentang Musk. Hanya 26 orang yang memiliki pendapat positif tentang pemilik baru Twitter tersebut.
Selama proses seleksi sembilan anggota panel juri Selasa (17/1) lalu, para calon ditanya tentang pandangannya terhadap Musk yang telah mereka berikan di dalam sebuah kuesioner.
Salah satu calon juri menulis Musk dianggap sombong dan narsis. Namun, dia mengaku kepada hakim siap memberikan putusan hanya berdasarkan atas apa dikatakan Musk di ruang sidang.
"Banyak orang yang tidak menyenangkan, tapi itu tidak berarti Anda harus menilai mereka berdasarkan itu. Ada kalanya saya tidak menyukai suami saya," kata salah satu calon juri tersebut.
(skt/pta)