BI Yakin KPR Tumbuh Positif Meski Suku Bunga Naik Terus

CNN Indonesia
Kamis, 19 Jan 2023 20:25 WIB
Bank Indonesia (BI) yakin kredit perumahan rakyat (KPR) akan tumbuh positif meski suku bunga acuan naik terus.
Bank Indonesia (BI) yakin kredit perumahan rakyat (KPR) akan tumbuh positif meski suku bunga acuan naik terus. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) yakin kredit perumahan rakyat (KPR) akan tumbuh positif meski suku bunga acuan naik terus.

Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Agus Fadjar Setiawan menjelaskan penjualan properti masih tumbuh positif, setidaknya berdasarkan data hingga kuartal III 2022.

"Dari perspektif intermediasi, pertumbuhan KPR itu positif di 2022. Kalau dilihat dari nilai outstanding itu tumbuh, terutama didorong oleh rumah tipe menengah, tipe di atas 21 hingga 70," katanya dalam 99Group Property Outlook 2023 di Pullman Jakarta Indonesia Thamrin CBD, Kamis (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan hasil diskusi BI dengan 3 bank besar di Indonesia. Ia tidak merinci ketiga bank itu, tapi ketiganya melaporkan nilai outstanding KPR meningkat hingga akhir 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.

Ia juga menyoroti soal non performing loan (NPL) alias kredit bermasalah. Menurut data yang dikantongi Agus, NPL KPR hingga November 2022 rendah hanya 2,23 persen.

"Bagaimana perkembangan porsi rate BI dan suku bunga KPR ini menarik. Dari sisi perbankan sebenarnya respons suku bunga KPR masih terbatas, dari data secara rata-rata menurun dan tentunya mendukung perkembangan sektor properti," jelas Agus.

Sementara itu, BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5 persen pada Desember 2022.

Dengan demikian, maka suku bunga deposit facility menjadi 4,75 persen dan suku bunga lending facility menjadi 6,25 persen.

"Rapat Dewan Gubernur memutuskan menaikkan suku bunga BI 7 days reverse repo rate sebesar 25 basis poin," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers saat itu.

Kenaikan suku bunga dilakukan untuk merespons keputusan bank sentral AS, dan juga dalam rangka menekan laju inflasi yang masih cukup tinggi di Indonesia.

[Gambas:Video CNN]



(skt/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER