Nasabah BCA Korban Pembobolan Tukang Becak Berharap Uang Kembali

CNN Indonesia
Senin, 23 Jan 2023 12:12 WIB
Korban tukang becak pembobol tabungan BCA berharap uangnya kembali utuh. (Praditya Fauzi Rahman).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemilik rekening BCA bernama Muin Zachry berharap uang di tabungannya yang dibobol tukang becak sebesar Rp320 juta bisa kembali. Duit tersebut merupakan hasil penjualan dua rumah miliknya.

Pengacara, sekaligus putri kandung Muin, Dewi Mahdalia mengatakan korban pembobolan tidak akan mengikhlaskan begitu saja peristiwa yang terjadi pada Agustus 2022 itu.

"Uang bapak saya Rp345 juta, yang tersisa di rekening tinggal Rp25 juta. Tapi ya tetap saja emosi, uangnya belum kembali," kata Dewi dilansir DetikJatim, Minggu (22/1).

Dewi memastikan akan berjuang di pengadilan agar seluruh uang ayahnya yang dicuri bisa dikembalikan utuh. Pelaku sudah menggunakan duit Muin hingga tersisa Rp25 juta saja di rekeningnya.

Kronologi

Seorang tukang becak asal Surabaya bernama Setu berhasil membobol tabungan Rp345 juta dari rekening nasabah Bank BCA bernama Muin Zachry.

Mulanya, Setu ternyata diperintahkan oleh seorang pria bernama Mohammad Thoha yang merupakan penyewa kamar kost di rumah Muin.

Thoha memiliki rencana yang matang untuk membobol rekening Muin dengan mencuri KTP, buku tabungan, hingga kartu ATM Muin saat pemilik tabungan berangkat ke masjid untuk Salat Jumat.

Kemudian, Thoha mencari orang yang memiliki postur dan wajah yang mirip dengan Muin. Tak lama, ia bertemu dengan Setu, tukang becak yang sedang mangkal.

Setelah mengobrol singkat, Setu pun mempelajari tanda tangan Muin. Tak lama, tukang becak itu pun berangkat ke bank pada Jumat (5/8) siang untuk menjalankan tugasnya.

Berbekal situasi yang mendukung saat Salat Jumat, Setu mendatangi kantor cabang BCA Jalan Indrapura. Ia bertemu dengan teller bernama Maharani Istono Putri. Putri mengaku benar-benar terkecoh dengan penampilan Setu yang sangat mirip dengan Muin.

Setu sengaja memanfaatkan waktu Salat Jumat saat melakukan aksi sebab bank itu memang dalam keadaan sepi. Pasalnya, banyak pegawai laki-laki sedang Jumatan dan imbauan pakai masker masih berlaku.

Ketika menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Surabaya, Putri mengaku penyamaran Setu sempurna. Pria itu berperawakan sangat mirip dengan Muin. Selain membawa buku tabungan dan KTP asli. Setu juga hafal nomor PIN.

"Pak Setu bawa buku tabungan, tahu nomor PIN, dan KTP asli juga," kata Putri seperti dikutip dari detik.com, Jumat (20/1).

Tanpa keraguan, Putri pun mengakui dirinya segera memproses penarikan tunai tabungan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Terlebih, Putri melihat tanda tangan Setu mirip dengan tanda tangan Muin. Ia perhatikan dan melihat langsung dalam slip penarikan yang diserahkan Setu kepadanya.

Respons BCA

Pihak BCA menyatakan akan menghormati proses hukum yang berjalan atas kasus pembobolan rekening tabungan milik nasabah Muin Zachry senilai Rp345 juta oleh tukang becak asal Surabaya bernama Setu.

Vice President Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengungkapkan kasus tersebut sedang dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur.

"Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan sehingga BCA belum dapat menyampaikan tanggapan terkait materi atau pokok perkara. Namun kami yakin dan percaya bahwa sistem peradilan dan fungsi penegakan hukum dapat memberikan keadilan dalam menyelesaikan kasus ini," ujar Hera dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1).

BCA mengimbau para nasabahnya untuk bisa menjaga data pribadi dengan baik dan tidak menyebarkannya ke siapapun, termasuk orang terdekat. Hal ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Sejumlah data yang harus dirahasiakan antara lain personal identification number (PIN), one time password (OTP), password, response key BCA, dan card verification code (CVC) atau card verification value (CVV).

"Bagi kami, keamanan data nasabah merupakan prioritas utama dan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karenanya kami menyarankan agar nasabah senantiasa mengamankan data tersebut sebaik mungkin untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," ujarnya.

(pta/sur)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK