Elon Musk Beberkan Cuitan Lawas Soal Investasi Tesla di Sidang

CNN Indonesia
Selasa, 24 Jan 2023 04:30 WIB
Elon Musk di sidang bersaksi tidak pernah bercanda saat berkicau saham Tesla bisa tembus US$420 per lembar dan funding secured.
Elon Musk di sidang bersaksi tidak pernah bercanda saat berkicau saham Tesla bisa tembus US$420 per lembar dan funding secured. (AP/Susan Walsh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Elon Musk pada Senin (23/1) menyatakan cuitan tentang investasi Tesla pada 2018 bukan guyonan. Ia menegaskan kala itu serius mengatakan saham Tesla bakal tembus US$420 per lembar.

Dalam persidangan terbaru, ia menegaskan kekayaan kedaulatan Arab Saudi serius membantunya merealisasikan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"420 dipilih bukan karena lelucon; itu dipilih karena ada premi 20 persen di atas harga saham," kata Musk ketika ditanya dirinya berguyon atau tidak saat berkicau soal itu.

Cuitan pada 2018 menjadi masalah hingga dibawa ke persidangan karena Musk menuliskan "funding secured" yang seolah menjamin hal tersebut.

Mengutip CNN Business, saham Tesla bahkan tak pernah menyentuh US$420 per lembar seperti yang dijanjikan Musk. Capaian tertingginya hanya US$387,46 per lembar.

Setelah cuitan secured funding tersebut, harga saham Tesla malah turun ke US$344 per bulan, lalu merosot lagi ke harga US$263,24 per lembar sebulan kemudian.

Hal itu membuktikan investasi di Tesla sebenarnya kurang aman atau tak semanis cuitan Musk. Cuitan tersebut juga mendorong munculnya gugatan dari pemegang saham Tesla, yang baru saja mencapai persidangan setelah lebih dari empat tahun.

Kini, Musk dalam persidangan mengungkapkan kebenciannya pada short sellers dengan menyebut mereka "jahat."

"Sulit sekarang untuk menghargai betapa banyak serangan yang dialami Tesla karena short sellers ingin Tesla mati," kata Musk kepada juri.

[Gambas:Video CNN]



Kepada penggugat, Musk mengatakan dana kekayaan kedaulatan Arab Saudi "tegas, tanpa dipertanyakan" dalam mendukung proyeknya. Ia menambahkan Putra Mahkota Arab Saudi juga ikut di dalamnya.

"Jadi pada dasarnya, saya menganggap itu sebuah kesepakatan," ucap Musk.

Dalam persidangan pekan lalu, profesor Harvard hadir sebagai saksi ahli dari tim penggugat. Ia kemudian mengatakan cuitan Musk merupakan "ilusi" dan sangat menyimpang dari kesepakatan besar pada umumnya.

Namun, pengacara Elon Musk Alex Spiro menyangkal hal itu. Ia menilai cuitan itu sama sekali bukan penipuan meski ada kemungkinan "pemilihan kata yang sembrono."

(afp/chri)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER