Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.965 per dolar AS pada Rabu (25/1) sore. Mata uang Garuda melemah 77,5 poin atau minus 0,52 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp14.958 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Tercatat yuan China melemah 0,25 persen, won Korea Selatan minus 0,08 persen, dolar Hong Kong minus 0,03 persen, peso Filipina minus 0,37 persen, dan yen Jepang minus 0,18 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan, dolar Singapura menguat 0,39 persen, rupee India menguat 0,09 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,46 persen.
Senada, mayoritas mata uang negara maju juga melemah. Euro Eropa melemah 0,01 persen, Franc Swiss minus 0,13 persen, dolar Kanada minus 0,04 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,09 persen. Adapun dolar Australia menguat 0,79 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah tertekan oleh short-term profit taking dan technical pullback. Sebab, investor mengambil untung menyusul penguatan tajam pada rupiah beberapa waktu lalu.
"Selain itu, investor juga menghindari risiko menjelang rilis data penting ekonomi AS dan FOMC (Pernyataan Komite Pasar Terbuka Federal) pekan depan," imbuh Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Adapun indeks dolar AS sendiri hanya menguat tipis hari ini.