Sosok 'Sultan' Subang di Balik Anjlok Saham Emiten 'Kawalan' AA Gym

CNN Indonesia
Jumat, 27 Jan 2023 13:53 WIB
'Crazy rich' Subang Asep Sulaeman melalui PT Lembur Sadaya Investama menjual saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) beberapa kali bulan ini. Berikut profilnya.
'Crazy rich' Subang Asep Sulaeman melalui PT Lembur Sadaya Investama menjual saham PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) beberapa kali bulan ini. (Tangkapan layar facebook Pondok Pesantren Al-Ihya Subang).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perusahaan yang menetapkan Abdullah Gymnastiar alias AA Gym sebagai komisaris, PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), mendadak mencuri perhatian karena harga saham-nya terus anjlok.

Harga saham yang pada saat penawaran umum perdana pada November 2022 lalu ditawarkan Rp100 per unit, saat ini mendekati Rp50 per unit.

Hal itu tak lepas dari aksi jual yang dilakukan oleh crazy rich asal Subang, Asep Sulaeman melalui perusahaannya PT Lembur Sadaya Investama (LSI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LSI diketahui sebagai pemegang saham mayoritas ZATA. Sebelum IPO, LSI menjadi pemegang saham dengan porsi 91,2 persen.

Lalu siapakah Asep Sulaeman di balik anjloknya saham ZATA?

Asep Sulaeman Sabanda dikenal sebagai pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren Al-Ihya Subang. Di daerahnya ia dikenal dengan panggilan sultan.

Di pasar modal, nama Asep Sulaeman Sabanda sudah tak asing lagi. Sebelum menjadi pemegang saham mayoritas ZATA, orang kaya asal Subang ini sudah dikenal karena menambah kepemilikan saham di emiten pengolahan minyak kelapa PT Indo Pureco Pratama Tbk (IPPE).

Setelah Sultan Subang ini masuk, kinerja perseroan langsung melambung tinggi. Pada laporan keuangan 30 September 2022, IPPE mencatatkan laba bersih sebesar Rp6,045 miliar atau naik 205 persen dibanding 30 September 2021 yaitu sebesar Rp1,9 miliar.

Tak hanya itu, PT LSI miliknya juga tercatat sebagai pemegang saham IPPE dengan porsi 35,22 persen.

Namanya makin menarik perhatian, setelah pada awal 2022 menambah kepemilikan saham di PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS). Dari data KSEI, Asep diketahui memborong 481,65 juta saham pada tanggal 13 Januari.

Lalu, saat ini namanya kembali muncul ke publik setelah aksi jual saham nya di ZATA.

Berdasarkan catatan CNBCIndonesia, dikutip pada Jumat (27/1), LSI dilaporkan melakukan aksi jual saham untuk tujuan divestasi sebanyak tiga kali.

Pertama, aksi jual terjadi pada 12 Januari 2023, LSI menjual 40 juta saham di harga rata-rata Rp110 per unit dengan nilai transaksi mencapai Rp4,4 miliar. Saat transaksi ini terjadi harga saham ZATA turun 6,36 persen dan ditutup di Rp103 per unit.

Kedua, aksi jual dilakukan sehari setelahnya. Saat itu, LSI melepas sebanyak 150 juta saham ZATA di harga rata-rata Rp100 per unit dan nilai transaksinya mencapai Rp15 miliar. Harga saham ZATA ditutup turun 1,94 persen.

Ketiga, aksi jual dilakukan pada 17 Januari 2023 dan menjadi transaksi penjualan terbesar LSI. Sebanyak 720 juta saham ZATA dilepas di harga rata-rata Rp95 per unit. Nilai transaksinya mencapai Rp68,4 miliar dan harga saham ZATA saat itu ditutup melorot 6,06 persen di Rp93 per unit.

Secara total, LSI telah mendivestasikan kepemilikan nya di saham ZATA sebanyak 910 juta yang membuat kepemilikan LSI di saham ZATA turun menjadi 62,22 persen dan mengantongi uang sebanyak Rp87,8 miliar.

CNNIndonesia.com berupa menghubungi kantor LSI untuk meminta tanggapan. Namun, pihak terkait belum merespons.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER