Rupiah Perkasa ke Rp14.970 Terbantu Aksi Tunggu Pasar Terhadap Data AS

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp14.970 per dolar AS pada Senin (30/1) sore. Mata uang Garuda menguat 15 poin atau 0,10 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.979 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang melemah 0,11 persen, baht Thailand menguat 0,22 persen, peso Filipina melemah 0,14 persen, won Korea Selatan menguat 0,33 persen, dan yuan China menguat 0,60 persen.

Dolar Singapura juga menguat 0,02 persen dan dolar Hong Kong terpantau melemah 0,08 persen pada penutupan perdagangan sore ini.

Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,17 persen, poundsterling Inggris menguat 0,02 persen, dan franc Swiss melemah 0,01 persen.

Lalu, dolar Australia melemah 0,28 persen, dan dolar Kanada melemah 0,20 persen.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penguatan rupiah yang tipis pada penutupan perdagangan ini sesuai dengan perkiraan. Sebab, investor masih menantikan kebijakan suku bunga The Fed usai inflasi AS diprediksi turun pada awal tahun ini.

"Investor terlihat wait and see mengingat padatnya data ekonomi dan pertemuan bank sentral. Dolar AS sendiri bervariasi terhadap mata uang utama dunia, dengan indeks dolar berada tidak banyak berubah," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.

Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bakal bergerak di rentang Rp14.950 per dolar AS - Rp15.050 per dolar AS.

[Gambas:Video CNN]