Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengkritik karpet merah yang diberikan pemerintah kepada investor asing di sektor pertambangan.
Ia meminta agar pemerintah mengubah pola pikir tersebut dan melirik potensi investasi dari pengusaha di dalam negeri. JK mengatakan pengusaha di dalam negeri mampu mengelola kekayaan alam RI.
"Jangan orang asing kita kasih karpet merah dan bangga-banggakan. Pandangan pemerintah diubah, kita bikin listrik, investasi lebih Rp 10 triliun dan hampir semua anak bangsa yang mengerjakan," katanya dalam Silaturahmi dari Pengusaha ke Pengusaha untuk Masa Depan Indah di Wisma Kalla Makassar, Senin, (30/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kemampuan itulah, dalam silaturahmi itu JK meminta kepada Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memulai perubahan pandangan dan pola pikir pemerintah itu dengan mengambil alih perusahaan tambang nikel yang dikuasai asing untuk dikelola langsung masyarakat.
JK mengatakan paradigma soal keberadaan investor asing perlu diubah untuk mengantisipasi terjadinya konflik seperti yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah yang menewaskan dua orang pekerja asing dan pekerja lokal beberapa waktu lalu.
Ia meyakini pengusaha di Sulsel bisa mengelola tambang tersebut.
"Pak Gubernur, tenggara, utara harus dikembalikan (tambang) ke masyarakat. Supaya jangan terulang lagi yang lebih besar, konflik yang terjadi di Morowali," kata JK.