
Jokowi Soal Kebijakan Hilirisasi: Jangan Puas di Nikel

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia jangan puas di hilirisasi nikel. Menurutnya, hilirisasi nikel adalah sebuah contoh keberhasilan.
"Saya ingin mengulang lagi bahwa yang namanya hilirisasi itu menjadi kunci. Konsistensi kita di dalam industrialisasi dan hilirisasi jadi kunci. Jangan kita hanya senang karena keberhasilan di nikel," tegasnya di Mandiri Investment Forum 2023, Rabu (1/2).
"Sehingga sekali lagi saya sampaikan kepada para menteri di setiap rapat, jangan tengok kanan kiri, lurus terus hilirisasi. Digugat di WTO? Terus. Kalah? Tetap terus," sambung Jokowi.
Jokowi menegaskan hilirisasi menjadi kunci untuk membawa Indonesia berubah dari negara berkembang menjadi negara maju. Ia menegaskan jangan berpikir RI bisa menjadi negara maju kalau takut melakukan hilirisasi bahan-bahan mentah yang ada di Tanah Air.
Ia mengakui bahwa tantangan paling sulit adalah mengintegrasikan hilirisasi dari beberapa komoditas yang dimiliki Indonesia. Namun, Jokowi memproyeksikan RI bisa menambah PDB hingga US$699 miliar dan membuka 8,8 juta lapangan kerja dengan adanya integrasi hilirisasi di sektor minerba dan migas.
"Jangan sampai, ini nikel sudah stop (ekspor). Saya sampaikan lagi di Desember kemarin bauksit stop di Juni (2023), sebentar lagi saya umumkan tembaga stop tahun ini," tegasnya.
Tembaga bakal menjadi salah satu komoditas baru yang dijaga Jokowi karena ia sudah mengecek langsung kesiapan hilirisasi di smelter milik PT Freeport yang sudah lebih dari 51 persen siap. Dengan alasan itu Jokowi menegaskan berani menyetop ekspor tembaga di masa mendatang.
Lihat Juga : |
Ia juga menyinggung soal rencana menyetop ekspor bauksit pada Juni 2023. Menurutnya, hilirisasi bakal membuat Indonesia mendapatkan 194 kali nilai tambah dari yang didapat jika hanya mengekspor dalam bentuk mentah.
"Kenapa berpuluh-puluh tahun tidak kita lakukan? Kita terlalu nyaman dengan ekspor mentahan, karena paling cepat dapet duitnya dan tidak pusing pikirannya. Gali-kirim, gali-kirim. Gak mau mikir kita," ungkapnya.
Jokowi menegaskan jangan takut jika digugat negara lain di WTO. Menurutnya, meski kalah, Indonesia harus terus melanjutkan hilirisasi karena sudah terbentuk ekosistemnya.
Selain itu, Jokowi juga sedang merencanakan larangan ekspor timah. Pasalnya, saat ini RI adalah nomor satu pengekspor ingot timah, di mana cadangan timah Indonesia adalah nomor dua di dunia.
"RRT itu importir itu importir nomor satu untuk bahan mentah timah. Kalau kita buat yang namanya komponen PCB ini nilai tambahnya bisa 69 kali. Kenapa gak kita buat? Kenapa kita ekspor (ingot timah) dan yang dapat negara lain lagi," tandasnya.