Gibran Buka Kemungkinan Revisi Kenaikan PBB Kota Solo

Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka memberi sinyal revisi kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) Kota Solo. Hal itu ia sampaikan setelah menerima kunjungan DPRD Kota Solo, Senin (6/2).

Gibran bertemu Ketua DPRD Kota Solo Budi Prasetyo dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Solo YF Sukasno di ruang rapatnya, Senin (6/2).

"Intinya masukan-masukan sudah kami terima. Kemungkinan untuk revisi atau penundaan pasti ada," katanya usai pertemuan yang dilakukan tertutup.

Putra Presiden Joko Widodo itu mengatakan telah menerima aspirasi masyarakat melalui berbagai saluran. Selain lewat DPRD Kota Solo, Gibran juga mendapat banyak keluhan melalui media sosial dan laman Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) yang dikelola pemerintah Kota Solo.

"Keluhan-keluhan yang ada di socmed maupun yang ketemu langsung dengan Pak Ketua Fraksi, kami tampung semua. Nanti kami evaluasi lagi," kata Gibran.

Ia kembali mengutarakan keinginannya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Solo yang pada 2023 ditargetkan Rp820 miliar. Menurutnya, target tersebut bisa dicapai melalui sumber-sumber selain PBB.

Lihat Juga : Jokowi Akhirnya Bersuara soal Tangis Korban Indosurya-Wanaartha Cs

"Tadi sudah dibicarakan di ruang rapat masalah ekstensifikasi dan intensifikasi. Ya nanti kami akan eksplor lagi sumber-sumber yang bisa kita kuatkan lagi," ujarnya.

Sementara itu, Sukasno mengatakan kunjungannya ke Balai Kota Solo bertujuan menyampaikan aspirasi warga yang keberatan dengan kenaikan PBB di Solo. Ia berharap Gibran merespons aspirasi tersebut dengan baik.

"Sarannya ya ditangkap aspirasi masyarakat melalui media, sambat, dan lain sebagainya tolong ditangkap dan direspons. Dan beliau menyatakan siap," kata pria yang akrab disapa Kasno itu.

Ia mengingatkan Gibran sebagai kader PDIP harus selalu berpihak kepada rakyat. Sebagaimana diamanatkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Beliau sebagai kader PDIP ingat pesan Bu Mega, jangan pernah membebani rakyat, jangan pernah tinggalkan rakyat. Keluhan masyarakat direspon oleh pemimpin muda," katanya.

Sebelumnya, warga Solo dikagetkan dengan tagihan PBB yang melonjak hingga tiga kali lipat dibanding tahun lalu. Mereka menganggap kenaikan dilakukan secara mendadak dan tidak adil.

Keluhan tersebut disampaikan melalui ULAS. Sejak Jumat (3/2) pagi, keluhan terkait kenaikan PBB terus mengalir melalui laman web yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Solo itu. Mereka mempersoalkan kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang ugal-ugalan.

"Kenapa tagihan PBB untuk 2023 ini naik nya luar biasa nggih? Saya yang semula Rp 900 ribuan, sekarang jadi Rp 3 juta lebih," tulis Bernadette Sri Utami di laman ULAS.

[Gambas:Video CNN]