DPR resmi mengesahkan Filianingsih Hendarta menjadi Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-16 Masa Persidangan III Tahun Sidang 2022-2023.
Rapat Paripurna dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang dimulai sekitar pukul 12.30 WIB. Dasco menyebutkan rapat memenuhi kuorum dengan rincian dihadiri 28 orang secara fisik, 191 virtual, dan 72 izin. Total ada 291 anggota terdata dari 575 anggota keseluruhan.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara lalu membacakan laporan di hadapan peserta Sidang Paripurna. Amir melaporkan bahwa telah dipilih Filianingsih Hendarta sebagai Deputi Gubernur BI baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai membacakan laporan tersebut, Amir menyerahkan berkas tersebut kepada Dasco secara simbolis. Setelah itu, Dasco menanyakan tanggapan para peserta rapat yang hadir.
"Sidang dewan yang kami hormati, apakah laporan Komisi XI DPR RI atas hasil uji kelayakan calon deputi gubernur BI dapat disetujui?" tanya Dasco disertai seruan setuju dari peserta rapat dan ketuk palu di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/2).
Setelah itu, Filianingsih diminta maju ke depan ruang rapat untuk diperkenalkan. Ia lalu berfoto bersama jajaran pimpinan DPR RI.
"Anggota dewan mengucapkan selamat kepada calon deputi gubernur BI, semoga dapat menjalankan tugas dengan tanggung jawab dan amanah. Kepada calon deputi gubernur BI kami persilakan untuk meninggalkan ruang sidang," sambung Dasco.
Usai penetapan tersebut, Filianingsih menyampaikan bahwa ia akan menjalankan tiga strategi utama yang disampaikannya dalam fit and proper test pada hari sebelumnya. Ada tiga strategi utama, yakni menjaga stabilitas moneter, memastikan dukungan pembiayaan yang memadai, dan transformasi keuangan digital.
Soal transformasi keuangan digital, Filianingsih menegaskan soal potensi integrasi QRIS dengan Arab Saudi dan China. Ia mengatakan pendekatan dilakukan bukan business to business (B2B), melainkan government to government (G2G).
"Jadi kami akan bicara dengan bank sentralnya. Kalau di Arab Saudi sudah bicara dengan Saudi Arabian Monetary Authority, di China sudah bicara dengan Bank of China. Nah itu kami lagi bicara, jadi melihat sistemnya, segala sesuatunya, ketentuannya. Itu masih dalam proses diskusi," ungkap Filianingsih selepas Rapat Paripurna.
Lebih lanjut, Filianingsih mengatakan dalam waktu dekat integrasi QRIS akan dilakukan dengan Malaysia dan Singapura. Bahkan, untuk Malaysia ia mengatakan bakal bisa diimplementasikan beberapa bulan ke depan. "Malaysia mudah-mudahan jadi hadiah ulang tahun kemerdekaan 17 Agustus (2023)," pungkasnya.