KCIC Libatkan Polar UI Agar Konsesi Kereta Cepat Tambah Jadi 80 Tahun

CNN Indonesia
Kamis, 16 Feb 2023 11:01 WIB
KCIC mengandeng Polar UI untuk membuat kajian yang memperkuat permohonan perpanjangan masa konsesi KJCB menjadi 80 tahun.
KCIC mengandeng Polar UI untuk membuat kajian yang memperkuat permohonan perpanjangan masa konsesi KJCB menjadi 80 tahun. (Algi Febri Sugita/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) melakukan kajian dengan Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (Polar UI) untuk memperkuat permohonan perpanjangan masa konsesi Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KJCB) menjadi 80 tahun.

General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian mengatakan kajian ini terkait perkiraan permintaan (demand forecast) dan beberapa hal yang menyangkut aspek komersial KJCB.

"Untuk memperkuat permohonan tersebut (perpanjangan konsesi), kami telah melakukan kajian bersama Polar UI terkait demand forecast dan beberapa hal yang menyangkut aspek komersial," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (16/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, kata Rahadian, sudah disampaikan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves).

Dalam rapat-rapat yang telah dilakukan, Rahadian mengatakan KCIC selalu menyampaikan berbagai data dan informasi yang dibutuhkan oleh Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub guna menindaklanjuti permohonan perpanjangan masa konsesi yang diajukan Agustus 2022.

Data tersebut di antaranya tentang demand forecast hasil Studi Polar UI, data financial model dari konsultan KPMG, data feasibility dari konsultan CRDC dan beberapa data lainnya.

Menurutnya, permohonan perpanjangan konsesi KCJB dimungkinkan secara regulasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 38 Tahun 2021 tentang Pengadaan Badan Usaha Dalam Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum. Hal ini juga dimuat dalam klausul Perjanjian Konsesi yang sudah ditandatangani.

Ia menyebut permohonan itu didasari oleh beberapa faktor seperti perubahan perkiraan penumpang akibat dampak pandemi dan faktor lainnya.

Kemudian, perubahan total biaya proyek setelah adanya pembengkakan biaya atau cost overrun, perpanjangan waktu masa konstruksi, perubahan skema bisnis non-farebox dan berbagai faktor lainnya.

Rahadian menambahkan penambahan masa konsesi akan mempertahankan indikator kelayakan investasi dan memastikan adanya layanan kereta api cepat yang lebih berkelanjutan.


"KCIC akan selalu kooperatif dan berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan terkait penyampaian data termasuk apabila ada data-data tambahan lainnya yang dibutuhkan." pungkasnya.

Sebelumnya, Indonesia dan China sepakat pembengkakan proyek pembangunan KCJB sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS). Anggaran pembangunan KCJB yang awalnya direncanakan sekitar Rp113 triliun, naik menjadi Rp131 triliun.

Pembengkakan dana ini nanti akan dibayar patungan antara konsorsium BUMN Indonesia dan China sebesar 25 persen dan 75 persen penarikan pinjaman dari China Development Bank (CDB).

[Gambas:Video CNN]

 

(fby/pta)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER