Rupiah Loyo ke Rp15.200 Akibat Tertekan Penantian Pasar

Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.200 per dolar AS pada Rabu (22/2) sore. Mata uang Garuda melemah 10 poin atau 0,07 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.218 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi. Yen Jepang menguat 0,22 persen, baht Thailand menguat 0,09 persen, peso Filipina melemah 0,18 persen, won Korea Selatan melemah 0,71 persen, dan yuan China melemah 0,21 persen, serta dolar Singapura menguat 0,07 persen.

Senada, mata uang utama negara maju juga bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa menguat 0,07 persen, poundsterling Inggris melemah 0,10 persen, dan franc Swiss menguat 0,13 persen. Lalu, dolar Australia melemah 0,47 persen, dan dolar Kanada melemah 0,12 persen.

Analis DCFX Lukman Leong mengatakan penyebab pelemahan rupiah pada penutupan sore ini masih sama; investor masih menunggu kebijakan The Fed pada rapat nanti malam (Kamis pagi WIB).

"Rupiah melemah tipis di tengah sentimen risk off pasar, dengan investor cenderung wait and see menantikan risalah pertemuan FOMC malam nanti," ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.