Badan Pangan Ungkap 6 Biang Kerok Beras Kian Mahal Belakangan Ini

CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2023 07:07 WIB
Badan Pangan Nasional menyebut ada 6 faktor yang membuat harga beras kian mahal belakangan ini. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan penyebab kenaikan harga beras beberapa waktu terakhir.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan setidaknya ada enam faktor yang menyebabkan harga beras naik, yaitu kenaikan harga pupuk, kenaikan sewa lahan, kenaikan biaya tenaga kerja, kenaikan obat-obatan pertanian, serta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kelima faktor ini membuat harga gabah di tingkat petani naik. Faktor keenam adalah kurangnya ketersediaan padi karena belum memasuki musim panen raya. Hal itu yang membuat harga beras di konsumen meningkat.

"Januari dan Februari baru mulai panen, belum banyak sehingga penggilingan padi berlomba lomba cari padi," ujar Astawa kepada CNNIndonesia.com, Rabu (22/2).

Astawa memprediksi harga beras akan turun seiring puncak musim panen raya.

"Harga akan turun pada saat panen raya puncaknya Maret dan April," ujarnya.

Badan Pusat Statistik mencatat sebanyak 147 kabupaten atau kota di Indonesia mengalami kenaikan harga beras pada minggu ketiga Februari 2023.

"Sepuluh kabupaten/kota dengan potensi kenaikan harga beras tertinggi antara lain Ende (NTT), Sumba Tengah (NTT), Probolinggo (Jatim), Malinau (Kaltara), Lombok Timur (NTB)," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS RI, M Habibullah, di Jakarta, Senin (20/2).

Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meramal stok beras sejumlah daerah di Indonesia akan melimpah pada Maret 2023. Perkiraan tersebut dilandaskan pada masa panen raya yang bakal tiba pada akhir Februari ini hingga awal Maret mendatang. Jokowi berharap stok yang melimpah bisa mempengaruhi harga beras di pasaran.

"Mungkin secara nasional di Februari mungkin 1 jutaan (hektar), mungkin nanti di bulan Maret 1,9-an (juta hektar). Kira-kira itu, sehingga kalau produksi dari petani, dari panen ada, artinya stok melimpah," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/2).



(agt/agt)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK