Perusahaan telekomunikasi raksasa Ericsson berencana melakukan PHK terhadap 8.500 pekerja di seluruh dunia. Hal itu dilakukan untuk efisiensi biaya operasional.
Salah satu penyedia jaringan seluler 5G terbesar di dunia ini sebelumnya mengumumkan upaya untuk memangkas biaya sebesar 9 miliar crowns (US$859 juta) pada akhir tahun ini.
Di antara langkah-langkah lain, rencana tersebut "juga menyebabkan kebutuhan untuk menangani jumlah karyawan," kata juru bicara Ericsson (ERIC) seperti dikutip CNN Business, Jumat (24/2) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami percaya total 8.500 posisi akan terpengaruh," kata juru bicara tersebut, mencatat bahwa sebagian besar PHK akan dilakukan pada paruh pertama tahun ini.
"Cara pengurangan jumlah pegawai akan dikelola dan akan berbeda tergantung pada praktik negara setempat," sambungnya.
Pada Senin lalu, Ericsson menyatakan akan memangkas sekitar 1.400 pekerjaan di Swedia. Pemotongan itu merupakan bagian dari total 8.500 pekerja yang akan di-PHK.
Ericsson adalah perusahaan terbaru yang mengumumkan ribuan PHK dalam beberapa pekan terakhir. Langkah serupa sebelumnya juga dilakukan Amazon dan Alphabet.
Sektor teknologi sangat terpukul setelah melakukan perekrutan besar-besaran selama pandemi. Perusahaan media juga melakukan PHK terhadap staf karena iklan online merosot.
Bulan lalu, Reuters melaporkan Ericsson mencatat pendapatan inti kuartal keempat lebih rendah dari proyeksi karena penjualan peralatan 5G melambat di pasar seperti Amerika Serikat.