Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan kenaikan suku bunga acuan berbagai bank sentral di dunia belum mampu mengatasi lonjakan inflasi.
Ia mengatakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves telah menaikkan suku bunga tujuh kali, Bank Sentral Eropa (ECB) lima kali, dan Bank Indonesia (BI) naik menjadi 5,75 persen.
"Kenaikan suku bunga ini belum mampu untuk mengendalikan inflasi, bahkan di Februari ini yang tadinya ekonomi dunia bullish diharapkan sudah bisa terkontrol inflasi yang ada, yang terjadi bahkan kenaikan suku bunga di AS belum mampu mengendalikan inflasi, bahkan terjadi anomali penyerapan tenaga kerja melebihi yang diprediksi," ujar pria yang akrab disapa CT ini saat menghadiri CNBC Indonesia Economic Outlook 2023 "Menjaga Momentum Ekonomi di Tengah Ketidakpastian" di Hotel St. Regis, Jakarta, Selasa (28/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
CT mengingatkan saat pandemi covid-19 belum selesai sepenuhnya, dunia harus menghadapi dampak perang Rusia-Ukraina yang berujung pada krisis pangan, krisis energi, dan tentunya inflasi. Ia menyebut tidak ada satu negarapun yang saat ini bebas dari lonjakan inflasi.
Di sisi lain, ia melihat secercah cahaya mengingat China mulai melonggarkan aturan covid-19 dan mulai terbuka terhadap global. Hal ini akan berpengaruh terhadap harga komoditas, inflasi, dan rantai pasokan global.
"Apakah harga komoditas akan turun pada tahun ini begitu dahsyatnya. Atau harga komoditas turun tetapi tetap akan tinggi?" tanyanya.
Tak hanya mengenai ekonomi global, CT juga menyinggung bisnis digital di mana saat ini banyak yang bertumbangan. Banyak perusahaan teknologi yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bahkan bangkrut.
"Pertanyaannya adalah apakah bisnis digital ini masih akan menjadi bisnis yang dipercaya untuk masa depan?" sambungnya.