ESDM soal Larangan Ekspor Timah: Pengusaha Siap tapi Butuh Rp400 M

CNN Indonesia
Jumat, 03 Mar 2023 19:08 WIB
Kementerian ESDM mengatakan perusahaan menyambut baik rencana larangan ekspor timah. Namun, butuh investasi baru sekitar Rp300 sampai Rp400 miliar.
Kementerian ESDM mengatakan perusahaan menyambut baik rencana larangan ekspor timah. Namun, butuh investasi baru sekitar Rp300 sampai Rp400 miliar. (CNN Indonesia/Galih Gumelar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan perusahaan menyambut baik rencana larangan ekspor timah. Namun, butuh investasi baru sekitar Rp400 miliar.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin mengatakan pihaknya sudah melakukan kajian antisipasi jika pelaksanaan pelarangan ekspor timah resmi dilakukan. Bahkan, Ridwan mengklaim ini adalah persiapan yang paling serius.

"Pada dasarnya perusahaan-perusahaan siap, kita juga sudah keluar dengan angka-angka, misalnya untuk investasi di timah solder butuh sekian ratus miliar, enggak T-T-an (triliun-triliunan) lah, gak besar-besar amat," jelasnya di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (3/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Butuh waktu membangun kurang lebih 2 tahun. Artinya kita tahu lah, oke. Kita butuh uang, misalnya Rp300 miliar-Rp400 miliar, jangka waktu pembangunan 2 tahun," sambungnya.

Ridwan menjelaskan angka-angka tersebut berasal dari kajian teknis tim yang dibentuk antarkementerian. Tim tersebut juga diklaim melibatkan berbagai perusahaan dan asosiasi timah.

Meski begitu, Ridwan mengaku belum tahu kapan kepastian pelarangan ekspor timah. Ia menyerahkan masalah waktu tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita tunggu Presiden kalau itu (implementasi pelarangan ekspor timah). Larangan saya gak tahu, itu Presiden. Belum tau saya (larangan ekspor total), nanti itu ke Presiden saja," tandasnya.

Jokowi memang giat menyuarakan larangan ekspor bahan mentah dan hilirisasi. Ia menyebut hilirisasi menjadi kunci membawa Indonesia berubah dari negara berkembang menjadi negara maju. Menurutnya, jangan berpikir RI bisa menjadi negara maju kalau takut melakukan hilirisasi bahan-bahan mentah yang ada di Tanah Air.

Ia mengakui bahwa tantangan paling sulit adalah mengintegrasikan hilirisasi dari beberapa komoditas yang dimiliki Indonesia. Jokowi lantas menekankan Indonesia jangan puas di hilirisasi nikel.

Setelah nikel dan bauksit, Jokowi merencanakan larangan ekspor timah. Pasalnya, saat ini RI adalah nomor satu pengekspor ingot timah, di mana cadangan timah Indonesia adalah nomor dua di dunia.

"China itu importir nomor satu untuk bahan mentah timah. Kalau kita buat yang namanya komponen PCB ini nilai tambahnya bisa 69 kali. Kenapa gak kita buat? Kenapa kita ekspor (ingot timah) dan yang dapat negara lain lagi," tegasnya di Mandiri Investment Forum 2023, Rabu (1/2).

[Gambas:Video CNN]



(skt/dzu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER