Kebakaran hebat melanda depo Pertamina di wilayah Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3). Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.20 WIB.
Pipa bensin menjadi objek dari insiden kebakaran tersebut. Kebakaran juga cepat meluas dan merembet ke wilayah di sekitar depo.
Berdasarkan kesaksian warga, tercium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada bau bensin yang santer sebelum kejadian saat gue melintas," kata Pandi Ahmad warga Koja, Jakarta Utara, mengutip Antara.
Hingga saat ini, sebanyak 15 orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut. Sementara 49 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit rujukan.
Sebanyak 579 warga juga harus mengungsi akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang tersebut. Sementara itu, sebanyak 8 orang dilaporkan hilang usai kebakaran.
Mengutip situs Pertamina Patra Niaga, Integrated Terminal Jakarta atau depo Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia.
Terminal ini menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina.
Terminal BBM Plumpang atau depo Plumpang beroperasi sejak 1974 dan memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter.
Depo Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo.
Penyaluran dilakukan melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
Sebelumnya, depo Pertamina Plumpang juga sempat mengalami insiden kebakaran serupa pada 2009 lalu.
Kebakaran yang terjadi pada 18 Januari 2009 lalu itu menewaskan satu orang petugas keamanan Pertamina.