Erick soal Kebakaran Depo Plumpang: Perlu Bentuk Tim Risiko Bisnis

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan ia tidak segan mencopot direksi PT Pertamina (Persero) jika terbukti lalai buntut kebakaran Depo Pertamina di wilayah Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam.

Namun, perbaikan sistem bisnis risiko juga harus dilakukan agar tidak hanya sekadar mencopot orang tanpa memberikan solusi yang menyeluruh.

Menurutnya, perusahaan BUMN seperti Pertamina, MIND ID, dan PLN harus membentuk tim risiko bisnis yang tidak hanya di bagian keuangan, tetapi juga di bagian operasional secara menyeluruh.

Hal ini karena perusahaan-perusahaan tersebut memiliki aset vital nasional. Erick juga menegaskan bahwa ia akan mereview dan meminta investigasi serta meninjau perbaikan jangka menengah.

"Tidak hanya di keuangan, tetapi di operasional secara menyeluruh. Karena ini ada aset vital nasional. Saya akan review, saya sudah minta investigasi, dan pasti kita lihat apakah ada perbaikan untuk jangka menengah," Erick saat menjenguk korban kebakaran yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, Sabtu (4/3).

Ia mengaku pihaknya saat ini fokus melakukan perbaikan untuk BUMN, termasuk Pertamina. Jika diperlukan, ia tidak ragu untuk mencopot direksi lagi.

Menurut Erick, kejadian ini bukanlah yang pertama kali terjadi, kejadian serupa juga terjadi pada 2009.

"Kalau saya selalu bilang kan saya sudah pernah copot direksi Pertamina. Kalau saya mesti copot lagi, ya saya copot lagi. Tetapi penyelesaiannya itu kan tidak hanya saling menyalahkan," katanya. 

Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang terjadi sekitar pukul 20.11 WIB. Menurut kesaksian warga, tercium aroma bensin yang menyengat sebelum kebakaran terjadi.

Kebakaran ini menyebabkan belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka bakar. Ratusan orang juga harus mengungsi karena musibah ini merembet hingga ke pemukiman warga sekitar.

[Gambas:Video CNN]