Rupiah Bangkit ke Rp15.295 Berkat Optimisme Ekonomi China

Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.295 per dolar AS pada Senin (6/3) sore. Mata uang Garuda menguat 16 poin atau 0,1 persen dari perdagangan sebelumnya.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.301 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Dolar Singapura melemah 0,02 persen, yuan China minus 0,39 persen, rupee India minus 0,29 persen, peso Filipina minus 0,05 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dan yen Jepang minus 0,04 persen.

Sementara, won Korea Selatan menguat 0,35 persen, ringgit Malaysia menguat 0,11 persen, dan yen Jepang menguat 0,02 persen.

Sedangkan, mata uang negara maju terpantau bergerak bervariasi. Euro Eropa menguat 0,13 persen, Franc Swiss menguat 0,31 persen, dolar Kanada stagnan menguat 0,9 persen, poundsterling Inggris melemah 0,03 persen, dan dolar Australia melemah 0,4 persen.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat tipis di tengah sentimen risk on di pasar oleh optimisme pertumbuhan ekonomi di China.

Ia juga menyebut dolar AS sendiri masih melanjutkan pelemahan dan imbal hasil obligasi AS turun. Hal ini terjadi setelah pernyataan dovish dari pejabat bank sentral AS (The Fed) Atlanta, Bostic.

"Investor juga cenderung masih sidelined menantikan data cadangan devisa Indonesia besok," imbuh Lukman kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]