Aktifkan RAE, Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok BBM Aman
PT Pertamina Patra Niaga terus memonitor stok dan proses distribusi BBM setelah terjadinya insiden di Integrated Terminal Jakarta, Plumpang. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kebutuhan masyarakat di wilayah Jawa Bagian Barat (JBB) terpenuhi dengan baik.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, menyebutkan sejak kejadian pihaknya bergerak cepat mengaktifkan skema distribusi Regular, Alternative, dan Emergency (RAE), atau skema penyaluran alternatif. Skema ini dijalankan dengan menggunakan bantuan suplai dari Terminal BBM (TBBM) Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, TBBM Ujung Berung dan TBBM Balongan.
"Kebutuhan BBM untuk wilayah Jawa Bagian Barat secara keseluruhan di suplai dari 7 terminal BBM. Saat ini stok dan penyaluran dalam kondisi aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ujar dia dalam keterangannya, Senin (6/3).
Alfian menambahkan, dari sisi pasokan produk, rata-rata ketahanan stok (coverage days) BBM jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) untuk wilayah Jawa Bagian Barat masih aman, berada di angka 18 hari. Sedangkan BBM jenis gasoline (Biosolar, Dexlite, dan Pertamina Dex) berada di angka 17 hari.
Di sisi lain, Pertamina juga bekerja sama dengan berbagai pihak dalam memberikan posko pengungsi di lokasi yang aman bagi warga yang tinggal di sekitar Plumpang. Selain itu, perseroan juga aktif memantau dan memberikan bantuan bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit, maupun keluarga korban yang mendampingi.
Sebagai informasi, status keadaan darurat (emergency) di Integrated Terminal Jakarta, Plumpang dicabut pada Sabtu (4/3) pukul 03.35 WIB. Pencabutan status ini dilakukan beberapa jam usai kebakaran hebat terjadi pada Jumat (3/3) malam yang menghanguskan sejumlah rumah warga sekitar dan menewaskan belasan orang.
(rir)