Harga minyak naik tipis pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Minyak mentah bangkit kembali dari kerugian awal karena para eksekutif minyak terkemuka pada konferensi energi di Houston membahas pengetatan pasokan dan harapan untuk meningkatnya permintaan dari China.
Mengutip Antara, Selasa (7/3), minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April terangkat 78 sen atau 1,0 persen, menjadi menetap pada US$80,46 per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei bertambah 35 sen atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada US$86,18 per barel di London ICE Futures Exchange.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Pasar minyak dan logistik ketat serta rentan terhadap gangguan pasokan yang tidak terduga, karena minyak Rusia masih masuk ke pasar, tetapi dengan biaya yang berbeda," kata Kepala Eksekutif Chevron Corp Mike Wirth pada konferensi energi CERAWeek.
CEO perusahaan perdagangan Gunvor Torbjorn Tornqvist mengatakan harga minyak mentah mungkin naik pada paruh kedua tahun ini karena permintaan China kembali ke pasar, menambahkan bahwa pasar minyak telah stabil.
Minyak juga didukung oleh eksportir minyak mentah utama Arab Saudi yang menaikkan harga minyak mentah ringan unggulan Arab yang dijualnya ke Asia untuk bulan kedua pada April, serta dolar yang lebih lemah.
Greenback yang lebih lemah membuat minyak mentah berdenominasi dolar lebih murah bagi pembeli asing dan meningkatkan permintaan.