Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan tambak budi daya udang berbasis kawasan di Kebumen, Jawa Tengah, yang menelan anggaran sebesar Rp175 miliar pada Kamis (9/3) ini.
Ia menyebut luas tambak ini mencapai 60 hektare, di mana setiap hektarnya diharapkan dapat menghasilkan udang di atas 40 ton saat panen.
"Pada siang hari ini, saya resmikan tambak budi daya udang berbasis kawasan di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah," ujarnya saat meresmikan tambak hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tambak budi daya berbasis kawasan ini bisa menjadi tambak percontohan untuk diterapkan di daerah lainnya.
"Sehingga manajemen modern yang kita lihat sekarang ini bisa nantinya di-copy untuk diterapkan di daerah lain. Kita harapkan ini menjadi contoh yang baik untuk budi daya udang vaname, yang memerlukan kebersihan air, manajemen yang betul2 detil," imbuhnya.
Berdasarkan informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pembangunan tambak udang berbasis kawasan ini mempertimbangkan aspek ekologi dan ekonomi. Sasarannya tidak hanya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan asli daerah, tetapi juga kelestarian ekosistem.
Untuk menjamin kelestarian ekosistem ini, tambak Kebumen dilengkapi dengan tandon air dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Infrastruktur lainnya berupa water intake, saluran outlet, laboratorium, gudang pakan, bangunan pasca panen, rumah genset, rumah jaga tambak, dan jalan produksi.
Sebenarnya, tambak udang memiliki lahan seluas 100 hektar, namun baru termanfaatkan 60 hektare.
(pta/dzu)