Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.385 per dolar AS pada Selasa (14/3). Mata uang Garuda melemah 8 poin atau minus 0,06 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.380 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Dolar Hong Kong jatuh 0,01 persen, dolar Singapura lesu 0,13 persen, peso Filipina ambruk 0,26 persen, dan rupee India minus 0,36 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuan China juga melemah 0,37 persen, yen Jepang ambles 0,55 persen, dan won Korea Selatan jatuh 0,67 persen. Hanya baht Thailand yang menguat 0,14 persen dan ringgit Malaysia naik 0,27 persen.
Senada, mata uang negara maju dominan melemah. Poundsterling Inggris turun 0,27 persen, euro Eropa minus 0,36 persen, franc Swiss ambles 0,18 persen, dolar Kanada plus 0,03 persen, dan dolar Australia melemah 0,01 persen.
Senior Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah melemah tipis di tengah sentimen risk off di pasar dan rebound pada dolar AS.
"Namun, sentimen pasar masih agak bervariasi dengan kekhawatiran kejatuhan bank di AS memicu flight to safety, terutama investor di Asia dan Eropa," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, Lukman mengatakan krisis ini memicu spekulasi bahwa The Fed akan melambatkan langkah kenaikan suku bunga dan mungkin menghentikannya.