
Bahas Belanja Pemerintah, Jokowi Singgung Kasus Mastercard di Rusia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung masalah Mastercard dan Visa saat membahas kebijakan belanja pemerintah. Ia mengingatkan pemerintah daerah, kementerian/lembaga, dan badan usaha milik daerah (BUMD) menggunakan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) buatan dalam negeri untuk pembelian barang dan jasa.
Menurutnya, penggunaan KKP sangat penting guna kemandirian bangsa. Dengan begitu, Indonesia pun tidak bergantung pada produk negara lain.
"Zamannya sudah zaman digital seperti ini. Mestinya ini semuanya bisa menggunakan (KKP). Kalau kita bisa menggunakan itu, betul-betul kita bisa mandiri," kata Jokowi dalam acara Pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri, Rabu (15/3) lalu.
Mantan wali kota Solo itu menilai dengan menggunakan KKP yang merupakan produk sendiri, transaksi jadi lebih aman.
Jokowi pun menyinggung risiko ketidakamanan jika pemerintah daerah, kementerian/lembaga, dan BUMD menggunakan kartu kredit asal negara lain.
Ia mencontohkan Rusia yang gempar karena Visa dan Mastercard resmi menghentikan transaksi di negara itu beberapa waktu lalu. Keputusan perusahaan tersebut imbas dari invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 .
"Hati-hati, saudara ingat sanksi dari Amerika Serikat ke Rusia, Visa dan Mastercard, menjadi masalah," kata Jokowi.
Mastercard dan Visa resmi berhenti memproses transaksi di Rusia selang beberapa hari setelah invasi.
Dilansir dari CNN, Mastercard mengungkapkan penangguhan operasi itu karena sifat konflik yang belum pernah terjadi dan ketidakpastian ekonomi.
Mastercard, yang telah beroperasi di Rusia selama lebih dari 25 tahun, mengatakan bahwa kartu yang dikeluarkan oleh bank Rusia tidak lagi didukung oleh jaringan Mastercard sebagai bentuk kepatuhan pada sanksi global terhadap Rusia.
"Rekan kami, pelanggan kami, dan mitra kami telah terpengaruh dengan cara yang tidak dapat kami bayangkan, keputusan ini mengalir dari tindakan kami baru-baru ini untuk memblokir beberapa lembaga keuangan dari jaringan pembayaran Mastercard, seperti yang dipersyaratkan oleh regulator secara global," lanjut pernyataan resmi tersebut.
Bahkan, perusahaan prinsipal pembayaran yang memiliki hampir 200 karyawan di Rusia ini menambahkan bahwa kartu Mastercard apa pun yang dikeluarkan di luar negeri tidak akan berfungsi di merchant ataupun ATM Rusia.
Mengikuti langkah Mastercard, Visa mengumumkan pihaknya, klien dan mitranya di Rusia sepakat untuk menghentikan semua transaksi dan operasi Visa di negara itu.
"Semua transaksi yang dilakukan dengan kartu Visa keluaran Rusia tidak akan berfungsi di luar negeri dan kartu Visa apa pun yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan di luar Rusia tidak akan lagi berfungsi di dalam Federasi Rusia," ujar Visa dalam pernyataan resmi.
CEO Visa Al Kelly mengaku perusahaannya terpaksa bertindak untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, sebuah peristiwa yang tidak dapat diterima oleh pihak Visa maupun dunia.
"Kami menyesali dampaknya terhadap rekan-rekan kami yang berharga, pada klien, mitra, pedagang, dan pemegang kartu yang kami layani di Rusia. Perang ini dan ancaman berkelanjutan terhadap perdamaian dan stabilitas menuntut kami untuk merespons sejalan dengan nilai-nilai kami," kata Kelly.
(mrh/pta)[Gambas:Video CNN]