Apple Luncurkan Fitur Pay Later Bagi Pengguna di AS

Selasa (28/3) lalu, Apple meluncurkan opsi pay later alias bayar nanti, dalam dompet digitalnya. Fitur teranyar ini diberi nama Apple Pay Later dan baru berlaku bagi pengguna di Amerika Serikat.

Apple Pay Later tersebut memungkinkan pelanggan membayar pembelian online dengan mencicil, hingga 4 kali. Opsi pay later ini diaktifkan melalui program cicilan Mastercard.

Selain itu, pengguna Apple juga dapat mengajukan pinjaman dalam aplikasi Wallet, mulai dari US$50 hingga US$1.000. Pinjaman ini bebas bunga dan biaya untuk melakukan pembelian online atau dalam aplikasi.

Peluncuran Apple Pay Later dilakukan karena semakin banyak konsumen beralih ke layanan beli sekarang, bayar nanti. Tren ini populer lantaran konsumen ingin melonggarkan anggaran belanja di tengah inflasi tinggi serta ketidakpastian ekonomi.

Namun, beberapa ekonom khawatir kehadiran pay later ini akan mendorong konsumen mengambil utang lebih banyak.

Proses bayar dengan cara mencicil seperti ini dinilai membuat konsumen seolah-olah tak perlu membayar apapun untuk membeli sesuatu.

"Dalam pikiran Anda bisa saja memikirkan segala sesuatu yang ingin dibeli dalam empat kali cicilan itu. Dan akibatnya, Anda berutang lebih banyak dibanding ketika harus membayar tunai," kata ekonom Kansas City Federal Reserve Terri R. Bradford kepada CNN, Selasa (28/3).

Pihak Apple mengatakan fitur pay later mereka dirancang dengan mempertimbangkan kesehatan keuangan pengguna. Perusahaan juga berdalih pengguna Apple dapat melacak dan mengelola pembayaran pinjaman yang akan datang di aplikasi Wallet.

"Banyak orang mencari opsi pembayaran yang fleksibel. Itulah sebabnya kami dengan senang hati menyediakan Apple Pay Later kepada pengguna kami," kata Wakil Presiden Apple untuk Apple Pay dan Apple Wallet Jennifer Bailey.

[Gambas:Video CNN]