Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM RI, Bane Raja Manalu, mendorong para pelaku UMKM menambah nilai produknya. Salah satunya dengan penguatan merek untuk perlindungan dan manfaat ekonomi.
Imbauan tersebut diutarakan di hadapan ribuan pelaku UMKM di Kota Pematangsiantar yang menghadiri acara DJKI Mendengar, di Aula Kampus Nommensen Jalan Sangnaualuh, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (29/3).
Dia pun memberi contoh tentang kain Endek Bali yang harga jualnya melonjak tinggi setelah dipakai oleh brand ternama Christian Dior dalam Paris Fashion Week.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerena Christian Dior memakai produk kain Endek Bali, tiba-tiba harganya melambung tinggi. Tiba-tiba semua orang ingin memakai kain Endek Bali. Harganya naik karena sudah dipakai merek mahal dari Paris," kata pemilik Bagak Konveksi ini dalam keterangannya, Rabu (29/3).
Menurut Bane, kain ulos karya masyarakat Pematangsiantar juga sangat punya peluang meningkatkan perekonomian dengan kekuatan mereknya. Terlebih Provinsi Sumut berada di peringkat ketujuh tertinggi untuk hak cipta dan merek di Indonesia.
"Nomor satu dari seluruh kepulauan Sumatera. Kota Siantar adalah nomor satu tertinggi merek dan hak Cipta se-Sumatera Utara. Tahun 2022 Siantar punya merek 51 dan hak cipta 99," paparnya.
Bane menyampaikan, Kemenkumham sendiri kini semakin menguatkan dalam layanan publik Kekayaan Intelektual menjadi mudah, murah dan cepat. Selain menambah pengetahuan, langkah ini diharapkan dapat memerdekakan rumah tangga secara keuangan.
Dia juga menegaskan, ekonomi kreatif saat ini merupakan basis paling abadi dan poros baru ekonomi Indonesia.
Pendiri Yayasan BAGAK tersebut mencontohkan bahwa Bagak Konveksi di Siantar sengaja dirancang untuk berkolaborasi dengan partonun (penenun). Salah satu tujuannya adalah untuk memproduksi pakaian berkualitas dan memberi dampak ekonomi pada masyarakat yang lebih luas.
"Saya berharap semua yang hadir sadar akan pentingnya penguatan merek. Agar produknya lebih mahal nilainya. Penguatan merek itu penting, agar orang merasa lebih pantas membayar produk tersebut lebih mahal," pungkasnya.
Sertifikat merek juga bisa dijadikan sebagai jaminan fidusia, atau jaminan utang ke bank. Kebijakan ini adalah terobosan yang dibuat oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
(inh)