ASEAN-BAC Dorong Kolaborasi demi Kemajuan Ekonomi Digital Kawasan

Kadin | CNN Indonesia
Sabtu, 01 Apr 2023 13:10 WIB
Kemajuan ekonomi digital dan ekonomi hijau itu bertujuan memperkecil risiko serta menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
ASEAN-BAC mendorong kolaborasi yang lebih besar untuk mendukung ekonomi digital dan ekonomi hijau dalam pertemuan antara Menteri Keuangan dengan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) baru-baru ini. (Foto: Kadin)
Jakarta, CNN Indonesia --

ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) mendorong kolaborasi yang lebih besar untuk mendukung ekonomi digital dan ekonomi hijau, yang bertujuan memperkecil risiko serta menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua ASEAN-BAC, Arsjad Rasjid dalam pertemuan antara Menteri Keuangan dengan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) baru-baru ini. Arsjad menyatakan, transformasi digital dan keuangan yang berkelanjutan penting untuk mengatasi tantangan ekonomi global, kesenjangan keuangan dan investasi hijau.

Pada sektor ekonomi hijau, dapat dilakukan peningkatan investasi dengan mempercepat inovasi melalui penelitian dan pengembangan, investasi luar negeri, juga pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan. Selain itu, diperlukan perluasan inklusi keuangan dan literasi digital.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terutama untuk UMKM agar UMKM mampu mendapatkan akses ke modal dan berpartisipasi lebih besar di pasar," kata Arsjad.

Langkah selanjutnya yang tak kalah penting adalah inisiatif blended finance untuk mendorong investasi swasta ke arah energi berkelanjutan.

Menurut Arsjad, kebijakan, regulasi, struktur keuangan yang inovatif, standarisasi dan transparansi, serta instrumen mitigasi risiko adalah kunci mendorong investasi swasta di bidang energi yang berkelanjutan.

"Dengan cara ini, ASEAN bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan dampak yang lebih besar serta return yang lebih baik yang sesuai dengan risiko," katanya.

Sementara untuk mengatasi kesenjangan investasi dalam proyek iklim di Asia Tenggara, lanjut Arsjad, diperlukan peningkatan investasi dalam proyek yang ramah lingkungan dan kerja sama dalam menerapkan standar ISSB di seluruh ASEAN, serta mengadakan harmonisasi dan konsistensi tentang taksonomi ASEAN.

Konektivitas Pembayaran Lintas Batas dengan ASEAN QR Code

Adapun hal lain yang juga menjadi fokus ASEAN-BAC adalah mempromosikan sentralitas ASEAN sehingga dapat berinovasi menuju inklusivitas yang lebih besar.

Fokus itu disebut sejalan dengan lima isu prioritas dalam upaya advokasi kebijakan, mencakup transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, penguatan sektor kesehatan, ketahanan pangan, dan fasilitasi perdagangan dan investasi.

Arsjad mengatakan, ASEAN-BAC telah menghasilkan delapan legacy project yang bertujuan memberi dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat, dengan UMKM sebagai penerima manfaat utama.

"Salah satu proyek yang diunggulkan adalah ASEAN QR Code di bawah pilar transformasi digital untuk mempromosikan konektivitas pembayaran lintas batas," ujar Arsjad.

Yohanes Lukiman selaku Policy Manager ASEAN-BAC yang menangani isu transformasi digital dari perspektif bisnis, menyampaikan bahwa diperlukan harmonisasi ASEAN QR Code untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui inklusi keuangan dan transaksi lintas batas yang lancar.

"Dengan kode QR, biaya transaksi lintas batas akan berkurang dibandingkan dengan metode pembayaran lain, dan juga mampu meningkatkan customer experience, meminimalisir ketergantungan dan risiko terhadap nilai tukar asing melalui local currency settlement, serta memungkinkan UMKM untuk menerima pembayaran dari warga ASEAN mana pun," kata Yohanes Lukiman.

Di sisi lain, menciptakan ekosistem yang mendukung dan dinamis bagi UMKM termasuk startup untuk berinovasi dengan memberikan insentif seperti perlakuan pajak yang adil, penyederhanaan persyaratan lisensi, dan kemudahan prosedur kepatuhan juga penting. Terlebih, ASEAN memiliki ekonomi digital yang berkembang pesat.

"Untuk mencapai tujuan ini, kami akan terus bekerja sama erat dengan Sekretariat ASEAN, serta Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral untuk memastikan sektor swasta terlibat dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan mengatasi tantangan keuangan melalui transformasi digital, dan pendanaan yang berkelanjutan di kawasan ini," kata Arsjad.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER