Angka inflasi di Pakistan pada Maret 2023 menyentuh angka tertinggi dalam lima dekade terakhir, dengan inflasi year on year (YoY) menyentuh 35,57 persen.
Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan politik yang diperburuk oleh krisis energi global dan banjir dahsyat pada tahun 2022 lalu, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (1/4).
Kini Pakistan membutuhkan pembiayaan miliaran dolar untuk melunasi utang, sementara cadangan devisa terus menyusut dan nilai tukar rupee juga terjun bebas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Pemerintah Pakistan juga tengah berjuang untuk memenuhi persyaratan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mendapatkan bailout.
Gejolak ekonomi ini telah menelan korban jiwa. Setidaknya, 20 orang tewas sejak awal bulan Ramadan kala berdesak-desakkan di pusat-pusat distribusi makanan.
"Dengan inflasi yang terus meningkat, saya yakin situasi seperti kelaparan telah membara," kata seorang analis di Karachi, Shahida Wizarat.
Selain itu, 12 orang lainnya juga tewas di tengah kerumunan massa di sebuah pabrik yang tengah membagikan sedekah Ramadan di kota Karachi, Pakistan selatan.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan Pakistan memprediksi nilai inflasi ini masih akan tetap tinggi.
"Karena friksi pasar yang disebabkan oleh permintaan relatif dan kesenjangan pasokan barang-barang penting, depresiasi nilai tukar, dan penyesuaian kenaikan baru-baru ini dari harga bensin dan solar yang diatur," katanya.
Lihat Juga : |