Jurus Harita Nickel Sulap Limbah Jadi 'Berkah'

CNN Indonesia
Senin, 10 Apr 2023 10:10 WIB
PT Trimegah Bangun Persada (Harita Nickel Group) mengelola limbah tambang menjadi material bermanfaat. Salah satunya, batako berkualitas.
PT Trimegah Bangun Persada (Harita Nickel Group) mengelola limbah tambang menjadi material bermanfaat. Salah satunya, batako berkualitas. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Halmahera Selatan, CNN Indonesia --

PT Trimegah Bangun Persada (Harita Nickel Group) menegaskan komitmen untuk menjalankan bisnis tambang yang berkelanjutan. Hal itu salah satunya dibuktikan dengan pengolahan ampas bijih nikel (slag) menjadi batako berkualitas.

Direktur Health, Safety, and Environmental (HSE) Harita Nickel Group Tonny Gultom mengungkapkan perusahaan melakukan riset sekitar setahun untuk menciptakan batako kokoh dari sisa hasil olahan bijih nikel itu.

"Batako ini terbuat dari slag nikel 85 persen, fly ash 10 persen dan semen 5 persen," ujar Tonny di Kawasan Tambang Terintegrasi Harita Nickel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Sabtu (8/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Limbah itu berasal dari aktivitas smelter feronikel unit usaha Harita Nickel yakni PT Megah Surya Pertiwi (MSP) dan PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF).

Sesuai Pasal 54 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun, slag nikel termasuk dalam kategori sumber limbah B3 yang bisa dikecualikan sebagai limbah B3 menjadi by product. Salah satunya dengan mengubah menjadi material konstruksi.

Tonny menekankan perusahaan berkomitmen untuk terus mengelola limbah sesuai ketentuan dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan sekitar.

Direktur Operasional Harita Nickel Younsel Evand Roos menambahkan perusahaan bisa menghasilkan 1 juta ton slag nikel dalam setahun.

Sekitar 10 persen hingga 15 persen diolah menjadi batako dan material lain seperti tetrapod untuk pemecah ombak, box culvert untuk saluran air, hingga karang buatan. Sisanya, sesuai ketentuan, perusahaan menggunakannya untuk mengisi lubang bekas tambang dan reklamasi.

Perusahaan bisa menghasilkan 40 ribu batako per hari berkualitas premium dari olahan slag itu. Nilai keekonomiannya berkisar Rp4.000 per unit atau Rp58,4 miliar dalam setahun.

Namun, Younsel mengungkapkan untuk memasarkannya keluar Pulau Obi tidak semudah membalik telapak tangan. Pasalnya, berat batako menyulitkan untuk pengiriman kapal dalam skala besar dan ongkos logistiknya mahal.

Kendati belum bisa menjual ke pihak luar, perusahaan memanfaatkannya menjadi bahan bangunan 259 unit hunian di proyek pengembangan Ecovillage Desa Kawasi, Pulau Obi.

Selain pengolahan slag, perusahaan juga membuang sisa hasil pengolahan nikel ke lubang bekas penambangan (dry stack) dalam bentuk tailing kering padat (dry tailing). Hal ini sesuai Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional (SLO) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sejak Juni 2021, setidaknya ada 7,6 juta ton dry tailing yang sudah ditempatkan pada tailing dam pertama perusahaan itu.

Berkat upaya pengolahan limbah yang dilakukan oleh grup tambang milik crazy rich Lim Haryanto ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku Utara Grup sudah menyematkan status Taat terhadap pengelolaan dan pemantauan lingkungan sejak pertengahan Mei lalu.

Predikat tersebut diberikan pada lima Izin Usaha Pertambangan (IUP) di dalam Harita Nickel yakni PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP), PT Gane Permai Sentosa (PT GPS), PT Obi Anugerah Mineral (PT OAM), PT Budhi Jaya Mineral (PT BJM) dan PT Jikodolong Megah Pertiwi (PT JMP).

"Sesuai berita acara yang kami buat, semua IUP Harita Nickel, termasuk PT Trimegah Bangun Persada memiliki perizinan lingkungan yang disyaratkan, termasuk izin pengelolaan dan pemanfaatan limbah," ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Provinsi Maluku Utara Yusra Hi Noho dalam keterangan resmi terpisah.

Yusra menerangkan berdasarkan pengujian terhadap parameter baku mutu lingkungan hidup, perusahaan tidak mengindikasikan pelanggaran.

[Gambas:Video CNN]



(sfr/dzu)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER