Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan pemantauan jalur mudik di wilayah Surabaya menuju Banyuwangi, Jawa Timur, yakni melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) AKR Ranuyoso, Lumajang pada Sabtu (15/4).
Dari pemantauan tersebut, didapati bahwa stok BBM subsidi dan non subsidi dalam kondisi aman. Hal itu dinyatakan oleh Komite BPH Migas Abdul Halim yang menyatakan bahwa jaminan ketersediaan BBM di wilayah mudik, khususnya bagi yang sudah melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan roda dua atau roda empat, sangat penting.
"SPBU memiliki peran yang krusial, karena selain mengisi BBM, SPBU juga sebagai pit stop untuk beristirahat bagi yang sudah mudik dalam jarak jauh. Oleh karena itulah, stok harus cukup sehingga tidak terjadi antrian," kata Abdul Halim.
Menurut Abdul Halim, peranan badan usaha pengelola SPBU, baik milik Pertamina maupun AKR, pada saat periode arus mudik menjadi semakin besar, khususnya dalam upaya memastikan serta memantau pasokan dan penyaluran BBM.
Kehadiran pengawas yang bertugas di SPBU diharapkan dapat menanggulangi berbagai kecurangan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Sehingga, perencanaan pasokan dan realisasinya akan seimbang.
"Saya juga mengimbau para konsumen agar mengonsumsi BBM secukupnya dan melaporkan jika ada oknum-oknum yang melakukan pembelian di atas kewajaran, bisa melalui WA chat kami, BPH Migas, di 0812-3000-0136," lanjut Abdul Halim.
Sebagai informasi, ketersediaan BBM pada SPBU AKR 20.2.6.008 Ranuyoso Lumajang mencakup Akra Sol sebanyak 9.724 liter dan Akra 92 sebanyak 999 liter dengan total kapasitas masing-masing produk adalah 30 kiloliter (kl). Adapun rata-rata penjualan per bulan untuk Akra ol sebesar 238,301 kl dan Akra 92 sebanyak 2,426 kl.
(~/~)