Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo diangkat menjadi komisaris PT Semen Indonesia (Persero) TBK berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023.
RUPST 2023 mengubah jajaran direksi dan komisaris. Rapat tersebut memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Astera Primanto Bhakti sebagai Komisaris, Aas Asikin Idat sebagai Komisaris Independen.
Kemudian, Aulia Mulki Oemar sebagai Direktur Bisnis dan Pemasaran, dan Adi Munandir sebagai Direktur Supply Chain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
RUPST 2023 lalu mengangkat Yustinus Prastowo sebagai Komisaris, Saor Siagian sebagai Komisaris Independen, Subhan sebagai Direktur Bisnis dan Pemasaran, dan Reni Wulandari sebagai Direktur Operasi.
Direktur Utama PT Semen Indonesia Donny Arsal menyatakan perusahaan bakal meningkatkan inovasi produk serta layanan demi peningkatakan kinerja pada 2032.
Selain itu, penguatan jaringan distribusi dan optimalisasi fasilitas produksi serta peningkatan aktivitas operasional juga akan dimaksimalkan.
"SIG berkomitmen untuk terus menjaga kepemimpinan pasar dan mempertahankan kinerja yang positif demi terciptanya pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi para pemegang saham," kata Donny Arsal dalam keterangannya, Senin (17/4).
Berikut jajaran direksi dan komisaris yang baru.
Dewan Komisaris
1. Komisaris Utama Rudiantara
2. Komisaris Arief Prasetyo Adi
3. Komisaris Lydia Silvanna Djaman
4. Komisaris Sony Subrata
5. Komisaris Yustinus Prastowo
6. Komisaris Independen Saor Siagian
7. Komisaris Independen Nasaruddin Umar
Direksi Perseroan
1. Direktur Utama Donny Arsal
2. Direktur Bisnis dan Pemasaran Subhan
3. Direktur SDM dan Umum Agung Wiharto
4. Direktur Operasi Reni Wulandari
5. Direktur Supply Chain Yosviandri
6. Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio Andriano Hosny Panangian
RUPST 2023 juga menyetujui penetapan penggunaan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2022 untuk ditetapkan sebagai dividen dan cadangan keuangan. Nominalnya sebesar Rp2,36 triliun.
Jika dirinci, 70 persen atau Rp1,65 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai. Lalu 30 persen atau Rp709,45 miliar sebagai cadangan lainnya.
baca berita selengkapnya di sini.
(bmw)