Kadin: Limited FTA Indonesia-AS Mineral Kritis Akan Tunjang Sektor EBT

Kadin | CNN Indonesia
Selasa, 18 Apr 2023 14:37 WIB
Ketum Kadin, Arsjad Rasjid, menilai proposal Limited FTA Indonesia-AS untuk mineral kritis memberi dampak positif bagi sektor EBT.
Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, mendukung proposal Limited FTA Indonesia-AS untuk mineral kritis. (Foto: Arsip Kadin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam bidang perdagangan mineral kritis, Ketua Umum Kadin Indonesia dan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, menyoroti pentingnya dukungan terhadap proposal Limited Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Menurutnya, proposal ini akan memberi dampak positif bagi industri manufaktur kendaraan listrik serta sektor energi baru dan terbarukan (EBT).

"Proposal Limited FTA Indonesia dengan AS adalah langkah tepat untuk menjaga daya saing mineral kritis dan industri manufaktur kendaraan listrik Indonesia di pasar global, khususnya di AS. Mineral kritis seperti nikel, aluminium, kobalt, dan tembaga sangat penting untuk pengembangan ekosistem energi baru dan terbarukan di Indonesia dan seluruh dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4).

Selain itu, Arsjad juga mendukung langkah pemerintah dalam mengajukan proposal Limited FTA Indonesia-AS. Ia meyakini bahwa dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan sektor bisnis, Indonesia akan memperoleh manfaat besar dari perjanjian tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih lagi, Indonesia memiliki potensi cadangan mineral kritis terbesar di dunia, seperti nikel dan bauksit. Meski demikian, Arsjad juga menyadari bahwa langkah ini bukan tanpa hambatan.

AS memiliki kekhawatiran tentang dominasi China pada industri mineral kritis di Indonesia, dan telah menerapkan Undang-Undang Inflation Reduction Rate (IRA) yang terkesan mengucilkan Indonesia.

Namun, Arsjad yakin bahwa Indonesia dapat memastikan portofolio perdagangan mineral kritis yang inklusif dengan negara China maupun non-China untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan.

"Kami adalah penyedia mineral kritis seperti nikel dan turunannya yang terbesar di dunia dan kami selalu berupaya memastikan memiliki portofolio perdagangan mineral ini dengan negara China maupun Non-China guna mencapai kesepakatan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan," tegas dia.

Terakhir, Arsjad berharap agar inisiatif pengajuan proposal Limited FTA Indonesia-AS segera mendapat respons positif dan dapat segera disepakati.

Hal ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan antara kedua negara, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri mineral kritis global.

(rir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER