Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk atau net inflow mencapai US$5,9 miliar per 14 April 2023.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan jumlah net inflow tersebut mencakup US$4,7 miliar pada kuartal I 2023 dan US$1,2 miliar sepanjang 1 -14 April 2023.
"Dengan demikian year to date terjadi inflow US$5,9 miliar," ucapnya dalam konferensi pers, Selasa (18/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Menurut Perry, perkembangan positif di aliran masuk modal asing sejalan dengan dampak meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Selain itu, kondisi ekonomi domestik juga terus membaik seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inflasi yang rendah, dan imbal hasil aset keuangan yang menarik.
Sementara, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Maret 2023 juga terus meningkat menjadi US$145,2 miliar, setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
Perry mengatakan berbagai kinerja positif tersebut diprakirakan berlanjut sehingga NPI 2023 diprakirakan mencatat surplus, dengan transaksi berjalan dalam kisaran surplus 0,4 persen sampai dengan defisit 0,4 persen dari PDB.
Sementara itu, neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan mencatat surplus yang lebih tinggi didukung oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk PMA dan investasi portofolio.
Lebih lanjut, Perry mengatakan BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi RI mencapai 4,5 hingga 5,3 persen pada 2023.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat ditopang oleh naiknya permintaan domestik dan positifnya kinerja ekspor.
"Konsumsi swasta diprakirakan semakin kuat seiring dengan terus naiknya mobilitas, membaiknya keyakinan konsumen, dan meningkatnya daya beli seiring dengan penurunan inflasi," katanya.