Profil Dirut Berdikari Pemilik Pistol Meletus di Bandara Hasanuddin
Pistol milik Direktur Utama (Dirut) PT Berdikari Harry Warganegara meletus di Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (17/4) lalu.
Letusan terjadi saat personel protokol dari sang pemilik senpi tengah mengosongkan peluru.
Dilansir dari situs resmi PT Berdikari, Harry menjabat sebagai dirut perusahaan sejak 2 April 2020.
Sebelum menjadi orang nomor satu di BUMN peternakan itu, pria kelahiran Palembang pada 1971 ini sempat berkarir di berbagai sektor.
Usai meraih gelar sarjana di bidang manajemen bisnis dan keuangan di City University of New York, Harry sempat bekerja di National Westminter Bank Plc New York City, Bear & Sterns New York City, Fund Asia Investment Bank, dan Bank PDFCI.
Saat itu, ia menangani keuangan korporasi, fund raising, dan restrukturisasi.
Selanjutnya, ia bergabung dengan Henan Putihrai Sekuritas sebagai Senior Vice President menangani investment banking, corporate structure, dan merger akuisisi.
Di bidang properti, Harry pernah menjabat sebagai presiden direktur Pacific Metro Realty dan PT Prabu Budi Mulia, pemilik Crowne Plaza Hotel.
Ia juga merupakan salah satu pendiri BUMD Sulawesi Barat PT Sulbar Group dan menjabat sebagai direktur utama pada 2010-2013.
Kemudian, ia menjabat sebagai komisaris utama Sulbar Energi Group dan Krakatau Steel Global Trading/ PT Krakatau Natural Resources sebelum akhirnya menjabat sebagai dirut PT Berdikari.
Menteri BUMN Erick Thohir akan melakukan pengecekan lebih lanjut atas insiden letusan pistol milik Harry. Pasalnya, Erick tak melihat urgensi seorang dirut BUMN untuk membawa pistol saat bertugas melayani masyarakat.
"Menterinya aja gak bawa pistol, masa mau ketemu rakyat bawa pistol? Ketemu rakyat harus melayani. Kalau pistol air boleh kali buat lucu-lucuan, biar segar," ujar Erick di Jakarta.