3M, raksasa manufaktur di belakang beberapa merek konsumen, termasuk Post-It Notes dan Scotch Tape akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawan secara global. Langkah ini menyusul PHK terhadap 2.500 karyawan yang dilakukan pada Januari lalu.
PHK dilakukan sebagai bagian dari rencana restrukturisasi besar lainnya karena sektor manufaktur bersiap menghadapi kemungkinan resesi dan merosotnya permintaan barang.
Perusahaan meyakini PHK akan menghasilkan penghematan hingga U$900 juta atau Rp13,4 triliun (Rp14.941 per dolar AS) per tahun. 3M juga meyakini pemangkasan karyawan akan membuat mereka lebih kuat, ramping, dan fokus sehingga rantai pasokan bisa lebih mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Tindakan ini diharapkan dapat mengurangi biaya secara signifikan dan mendorong peningkatan margin dan arus kas jangka panjang sambil memungkinkan struktur yang lebih efisien dan efektif untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang," kata 3M dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN Business, Selasa (25/4).
Tak hanya itu, 3M juga mengumumkan beberapa perubahan manajemen karena pendapatan dan penjualan yang turun dari tahun sebelumnya. Penjualan merosot 9 persen menjadi US$8 miliar.
Sementara laba bersih yang diatribusikan kepada perusahaan anjlok 25 persen menjadi di bawah US$1 miliar pada kuartal terakhir.
Perusahaan akan memprioritaskan produk yang semakin diminati pelanggan, termasuk teknologi iklim, pengemasan berkelanjutan, dan produk industri otomatis, di antara teknologi baru lainnya.
Sementara itu, permintaan barang manufaktur turun dalam beberapa bulan terakhir. Konsumen telah menghabiskan lebih sedikit untuk barang dan lebih banyak untuk pengalaman akhir-akhir ini, dan bisnis bersiap untuk mengantisipasi resesi.