PacWest Bank Terancam Bangkrut Usai Saham Anjlok Lebih dari 50 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mei 2023 18:50 WIB
PacWest Bank terancam bangkrut usai saham anjlok lebih dari 50 persen. Nasabah ramai-ramai menarik simpanan.
PacWest Bank terancam bangkrut usai saham anjlok lebih dari 50 persen. Nasabah ramai-ramai menarik simpanan. (Morgan Lieberman/Bloomberg via Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia --

PacWest Bank terancam bangkrut setelah saham PacWest anjlok lebih dari 50 persen, seiring dengan maraknya kebangkrutan yang melanda perbankan Amerika Serikat (AS).

Perusahaan sedang menjajaki semua opsi strategis, termasuk menjual perusahaan. Manajemen menyebut sudah ada beberapa calon mitra dan investor yang mau 'menyelamatkan' PacWest bank.

Maklum, bank yang berbasis di California itu tengah mempertimbangkan membubarkan diri atau mencoba mengumpulkan modal untuk tetap menopang bisnisnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru-baru ini, perusahaan telah didekati oleh beberapa calon mitra dan investor, diskusi sedang berlangsung. Perusahaan akan terus mengevaluasi semua opsi untuk memaksimalkan nilai pemegang saham," ungkap PacWest Bank, dikutip dari CNN Business, Kamis (4/5), p

Seperti banyak bank regional AS lainnya, nilai pinjaman dan kepemilikan obligasi PacWest Bank runtuh imbas suku bunga yang melonjak. banyak deposan yang menarik simpanan mereka Maret karena khawatir bank tersebut bangkrut.

Meski Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) atau Lembaga Penjamin Simpanan AS mengasuransikan rekening yang deposan hingga US$250.000, tetapi banyak deposan PacWest Bank yang dananya lebih dari itu dan tidak diasuransikan.

Dengan banyaknya deposan yang menarik dana mereka, bank mungkin kehabisan uang tunai. Hal ini membuat investor ketakutan. Alhasil saham PacWest pun anjlok 72 persen tahun ini.

Krisis perbankan memang tengah melanda AS. baru-baru ini First Republic Bank resmi bangkrut menyusul anjloknya simpanan. Aset bank itu kemudian disita FDIC pada Senin (1/5) lalu.

Trennya sama, nasabah kaya di bank tersebut berbondong-bondong menarik simpanannya. Kondisi itu tak terlepas dari gejolak perbankan di AS seperti kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) yang memicu kepanikan para deposan dan investor.

"Para deposan ini sangat rentan terhadap pemicu. Mereka cerdik, mereka tahu bahwa mereka memiliki pilihan lain, dan mereka memiliki mekanisme untuk memindahkan uang dengan cepat," kata Profesor Hukum Boston College Patricia McCoy.

Kabangkrutan First Republic tampak jelas saat bank melaporkan kinerja keuangan pada kuartal I tahun ini. Bank yang berbasis di California ini mengungkap telah kehilangan 40 persen simpanan atau sekitar US$100 miliar.

Saat ini, JPMorgan Chase & Co telah membeli sebagian besar aset First Republic Bank. JPMorgan mengatakan setuju untuk mengakuisisi US$173 miliar pinjaman dan US$30 miliar sekuritas dari First Republic Bank.

Meski demikian, JPMorgan mengatakan tidak akan menanggung utang korporasi atau saham preferen First Republic.

[Gambas:Video CNN]

(mrh/pta)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER