BSI Klaim Layanan ATM Normal Kembali, Nasabah Masih Banyak Mengeluh

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2023 10:42 WIB
BSI mengklaim layanan perbankan melalui ATM sudah normal kembali per Selasa (9/5) siang. Namun, sejumlah nasabah masih mengeluh tidak bisa bertransaksi.
BSI mengklaim layanan perbankan melalui ATM sudah normal kembali per Selasa (9/5) siang. Namun, sejumlah nasabah masih mengeluh tidak bisa bertransaksi. ( ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Syariah Indonesia (BSI) mengklaim layanan perbankan melalui ATM sudah normal kembali per Selasa (9/5) siang.

Layanan perbankan BSI dirasakan nasabah error sejak Senin (8/5) lalu. Sejumlah nasabah pun mengeluhkan tidak bisa mengakses aplikasi mobile banking maupun ATM.

BSI berdalih kejadian itu terjadi karena BSI tengah melakukan sistem pemeliharaan (maintenance system). Akibat proses itu, sistem tidak dapat diakses sementara waktu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah, layanan ATM BSI sudah beroperasional normal. Saat ini anda dapat melakukan transaksi kembali," tulis perusahaan melalui akun Twitter, @bankbsi_id.

Hal serupa juga disampaikan oleh Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo. Ia bahkan mengklaim layanan ATM dan kantor cabang sudah normal bertahap per Senin lalu.

"Alhamdulillah, saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi. Kami senantiasa akan memantau perkembangan secara berkelanjutan," ucapnya.

Ia pun memohon maaf atas kendala dan ketidaknyamanan yang dialami nasabah BSI sehubungan dengan berlangsungnya proses maintenance sistem.

BSI, kata Gunawan, memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Ia juga kembali mengimbau kepada seluruh nasabah untuk terus waspada dan berhati-hati atas segala bentuk modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan BSI.

Meski diklaim BSI sudah normal, sejumlah nasabah mengaku masih mengalami gangguan saat bertransaksi melalui ATM. Hilman, nasabah asal Tangerang Selatan mengatakan dirinya tidak bisa bertransaksi melalui ATM sejak Senin.

Artinya, Hilman tak bisa mengakses layanan BSI selama tiga hari.

[Gambas:Video CNN]


"Dari Senin saya jadi tidak bisa transfer uang. Sebel bener," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Tak hanya Hilman, sejumlah nasabah juga mengutarakan hal yang sama di Twitter. Bahkan, di antara mereka ada yang menyebut ATM BSI dikunci.

Keluhan nasabah di Twitter ini pun sempat trending. Rata-rata mereka mengatakan layanan BSI masih error.

Tak tanggung-tanggung, di Aceh ekonomi sempat lumpuh karena BSI error. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Provinsi Aceh Nurchalis.

Maklum, sejak Pemda Aceh memberlakukan Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah sejak 2021 lalu, semua bank konvensional yang tak memiliki unit syariah harus hengkang dari Aceh.

Alhasil, masyarakat di Bumi Nanggroe Aceh Darussalam harus bertumpu kepada layanan perbankan syariah dalam kegiatan ekonomi sehari-hari mereka. Ketika layanan bank syariah bermasalah, otomatis kehidupan mereka akan terganggu.

"Gangguan layanan Bank BSI di Aceh merupakan sejarah terburuk dalam pelayanan perbankan di Aceh, ini sangat kita sesali," kata Nurchalis seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/5).

Menurutnya, dampak dari gangguan layanan perbankan dengan alasan 'maintenance' tersebut, telah menyebabkan ratusan ribu masyarakat Aceh tidak bisa melakukan transaksi ekonomi melalui perbankan.

Akibat hal tersebut, banyak kalangan pelaku usaha di Aceh yang mengalami kerugian besar karena sebagian besar masyarakat dan pelaku usaha di Aceh menggunakan layanan BSI untuk melakukan transaksi keuangan.

Selain itu, kata Nurchalis, banyak kalangan mahasiswa dan orangtua di Aceh yang tidak bisa mengirim uang melalui rekening BSI. Ia mengatakan harusnya jauh-jauh hari sebelumnya manajemen dan direksi BSI memperhitungkan secara matang dampak pemeliharaan jaringan yang mereka lakukan.

"Perbankan merupakan faktor utama dalam menggenjot ekonomi, namun di Aceh malah menyebabkan kerugian di masyarakat, karena akses perbankannya tidak bisa diakses publik," kata Nurcahlis.

(mrh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER